Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Mengapa Covid-19 Masih Berbahaya

KOMPAS.com - Banyak dari kita merasakan ketakutan dan mengalami kecemasan ketika pandemi Covid-19 menyerang dan terpaksa mengisolasi diri di rumah.

Setelah semua kesedihan dan kedukaan karena virus ini, akhirnya kita bisa merasakan kembali udara segar dan berbaur di keramaian setelah pandemi dianggap usai. Kini kita dapat kembali berinteraksi dan lebih bebas mengikuti kegiatan secara face-to-face atau offline.

Dengan adanya vaksin dan pengobatan covid-19, banyak di antara kita yang saat ini sudah merasa aman, tidak perlu menjaga jarak, tidak perlu memakai masker, bahkan lupa kebiasaan mencuci tangan.

Padahal sesungguhnya pandemi ini belum benar-benar berakhir loh.

“Kebanyakan orang percaya bahwa Covid-19 telah berubah menjadi flu biasa. Bagi orang yang imunokompeten -- seseorang dengan sistem kekebalan yang berfungsi dengan normal -- hal tersebut mungkin benar adanya,” kata spesialis penyakit menular Ryan Miller, DO.

“Tetapi kami masih melihat pasien yang sakit kritis, orang-orang yang sebagian besar berusia lanjut, dengan berbagai penyakit dan infeksi Covid-19 datang ke rumah sakit dengan penyakit pernapasan parah.”

Karenanya untuk menghentikan dampak penyakit yang parah dan melindungi kalangan yang paling rentan, kita harus tetap waspada terhadap penyebaran Covid-19.

Apakah Covid-19 masih berbahaya?

Di negara dengan empat musim, Covid-19 masih menjadi kekhawatiran karena merupakan bagian dari virus pernapasan musiman yang biasanya mencapai puncaknya pada musim gugur dan musim dingin.

Artinya, meskipun Covid-19 dapat menyerang kapan saja sepanjang tahun, terdapat periode tertentu di mana varian baru dapat menyebabkan infeksi yang meluas. Selain itu, kemungkinan tertular Covid-19 dari tahun ke tahun semakin meningkat, layaknya penyakit umum lainnya seperti virus sinsitium saluran pernapasan (RSV) dan flu.

Dr Miller menekankan bahwa risiko terulangnya infeksi Covid-19 berbeda-beda tergantung jenis virus dan dapat berubah, bahkan pada individu yang telah divaksinasi.

Mereka yang paling rentan terhadap penyakit ini adalah individu dengan sistem imun lemah, menderita penyakit paru-paru atau jantung, merupakan generasi tua, dan mereka yang berusia 60 tahun ke atas.

Populasi ini menghadapi risiko tambahan infeksi ganda secara bersamaan, berpotensi tertular Covid-19, RSV, dan flu sekaligus.

Dr. Miller mengungkapkan kekhawatirannya bahwa koinfeksi Covid-19, khususnya dengan influenza dan RSV yang beredar, dapat mengakibatkan dampak yang parah. Selain itu dia juga menegaskan pentingnya kewaspadaan dan tindakan pencegahan yang berkelanjutan.

Apakah kasus Covid-19 masih bertambah?

Kasus Covid-19 kemungkinan akan terus naik dan turun seiring pergantian musim. Namun pelacak data dari CDC menunjukkan terjadinya peningkatan yang stabil pada infeksi Covid-19 menjelang musim dingin tahun ini.

Varian Covid-19 masih menimbulkan kekhawatiran

Alasan mengapa kasus Covid-19 terus bertambah adalah karena kemampuannya bermutasi membentuk varian baru sehingga tubuh kita kesulitan untuk melawannya. Itu juga menjadi alasan dari dibuatnya vaksin yang responsive terhadap jenis Covid-19 terbaru dan paling dominan.

Dr. Miller menjelaskan bahwa saat virus berubah, Ia menghindari sistem kekebalan yang kita miliki, dan kita bisa tertular kembali jika versi virusnya berbeda dari versi virus yang pernah kita lawan dengan vaksinasi sebelumnya.

Maka dari itu, penting bagi kita untuk terus mendapatkan vaksin terbaru termasuk suntikan flu dan vaksin RSV terbaru.

“Seiring waktu, variasi genetik menyebabkan perubahan, dan antibodi yang kita miliki saat ini tidak memberikan perlindungan yang sama seperti paparan atau vaksin lama. Versi vaksin yang diperbarui memberi kita antibodi yang lebih protektif.” ucap Dr. Miller.

Dr. Miller juga menyampaikan bahwa jika jenis virus berubah secara signifikan maka meskipun kita sudah merasa kebal, namun pandemi lain bisa tetap dapat terjadi karena kita tidak memiliki kekebalan terhadap varian baru.

Apa yang terjadi sekarang ketika kita tertular Covid-19?

Tertular Covid-19 akan memunculkan gejala umum yang bisa terjadi lima hingga tujuh hari setelah terpapar virus antara lain:

· Sakit tenggorokan

· Batuk kering

· Hidung tersumbat atau meler

· Demam atau menggigil

· Merasa lemah atau kelelahan

· Hilangnya kemampuan merasa atau membaui

· Mual atau muntah

· Diare

· Sakit kepala

· Nyeri otot atau badan

Namun gejala paling parah yang perlu diwaspadai adalah sesak napas atau ketidakmampuan bernapas.

“Jika Anda sesak napas atau mudah kehabisan napas saat melakukan gerakan apa pun, itu adalah tanda-tanda bahwa Anda terkena penyakit paru-paru yang merupakan penyakit serius,” kata Dr. Miller.

Bagaimana dengan risiko jangka panjang akibat Covid?

Meskipun informasi Covid-19 jangka panjang dan bagaimana dampaknya terhadap tubuh dalam jangka panjang masih belum diketahui secara mendetail, namun tertular infeksi Covid-19 dapat menyebabkan beberapa gejala hingga enam bulan atau lebih.

Beberapa gejala paling umum yang terus dialami orang beberapa saat setelah mereka terjangkit Covid-19 meliputi:

· Pegal-pegal

· Nyeri sendi

· Kesulitan tidur dan kelelahan

· Brain fog atau kesulitan untuk fokus

“Long Covid (yang dampaknya jangka panjang) dianggap sebagai reaksi peradangan kekebalan yang dipicu oleh infeksi Covid-19, dan hal ini sulit diukur,” kata Dr. Miller. “Saat ini, kami tidak tahu apakah gejala-gejala ini akan bertahan seumur hidup karena kami belum punya cukup waktu untuk menilai dampaknya.”

Dikatakan bahwa perlu waktu lima, 10, atau bahkan 20 tahun untuk memahami sepenuhnya dampak Covid-19 terhadap manusia dalam jangka panjang.

Tindakan pencegahan keselamatan untuk perlindungan terhadap Covid-19

Secara umum, peraturan yang sama pada masa awal pandemi masih berfungsi untuk melindungi diri kita dan orang lain dari Covid-19, diantaranya adalah:

· Pastikan telah mendapatkan vaksin Covid-19 terbaru.

· Cuci tangan secara teratur dan jangan menyentuh wajah.

· Kenakan masker jika merasa sakit atau khawatir akan paparannya.

· Menjaga jarak saat berada di tempat umum.

· Tetaplah di rumah saat merasa sakit.

· Terus mendapatkan informasi terkini mengenai pilihan pengobatan Covid-19 terkini.

Jika kita menunjukkan gejala-gejala yang sudah disebutkan atau dinyatakan positif Covid-19, kita harus melakukan isolasi mandiri selama lima hari dan menggunakan masker selama 5 hari setelah sembuh untuk mencegah penyebaran pada orang lain dan melindungi mereka.

“Covid-19 masih dapat menimbulkan masalah pada pasien yang paling rentan, dan kita perlu melindungi orang-orang yang tidak mampu melawannya. Adalah tanggung jawab kita sebagai orang dengan sistem kekebalan normal untuk membantu melindungi orang-orang yang tidak memiliki sistem kekebalan yang baik,” ujar Dr. Miller menekankan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/09/18/091350120/alasan-mengapa-covid-19-masih-berbahaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke