Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

2 Strategi Sederhana Mencapai Rasa Bahagia di Tempat Kerja

Dia menemukan, sebagian besar stres dan frustrasi yang dialami orang-orang dalam pekerjaan berasal dari sumber yang sama, yakni gangguan.

"Orang-orang selalu bertanya kepada saya, apa tips nomor satu yang bisa diberikan agar seseorang menjadi lebih bahagia di tempat kerja, atau lebih bahagia dalam hidup?"

"Dan saya selalu berkata, 'apa pun yang kamu lakukan, lakukanlah. Hadirlah'," kata Rao (72) kepada CNBC Make It.

Rao, yang memiliki gelar Ph.D. di bidang bisnis dari Columbia Business School, pernah mengajar di London Business School, Haas School of Business di University of California, Berkeley, Columbia Business School, dan di tempat lain.

Dia juga melakukan penelitian perintis tentang motivasi di tempat kerja dan memimpin lokakarya karyawan di Google, Microsoft, dan Merill Lynch, dan banyak perusahaan lainnya.

"Baik bagi seorang mahasiswa atau CEO, berurusan dengan gangguan yang terus menerus di tempat kerja akan menambah ketidakbahagiaan dalam hidup," kata dia.

"Ambil contoh teknologi, misalnya: Kita memiliki banyak aplikasi yang seharusnya membuat hidup kita lebih mudah."

"Namun sebaliknya, aplikasi-aplikasi tersebut justru membuat perhatian kita terpecah-pecah ke berbagai sumber yang berbeda, menguras energi dan membuat kita tidak bahagia," kata dia.

Menghilangkan gangguan juga merupakan peretasan kebahagiaan yang didukung oleh penelitian.

Beberapa penelitian menunjukkan, kemampuan seseorang untuk fokus dan hadir, berkaitan dengan sejumlah manfaat kesehatan, termasuk tingkat stres yang lebih rendah, fleksibilitas kognitif yang lebih baik, dan kepuasan hubungan yang lebih tinggi.

Meningkatkan kebahagiaan sangat penting untuk semua aspek kehidupan, tetapi sangat penting di tempat kerja, menurut Rao.

Sebab, kata dia, kita menghabiskan lebih banyak waktu di tempat kerja.

Ketidakbahagiaan di tempat kerja, tambahnya, dapat merembet ke bidang kehidupan lainnya, merusak hubungan kita, kualitas tidur, dan kesehatan mental secara keseluruhan.

Seperti yang dikatakan Rao, "Perasaan-perasaan buruk itu tidak akan hilang hanya karena kita sedang tidak bekerja."

Dua strategi sederhana agar lebih bahagia di tempat kerja


Rao merekomendasikan dua taktik untuk mengurangi gangguan dan menjadi lebih bahagia di tempat kerja.

Kedua strategi tersebut adalah, "mengganggu obrolan mental" dan membatasi interupsi di tempat kerja.

Amati apa pun pikiran dan perasaan yang kita alami, kenali pikiran negatif dan mengganggu sebagai gangguan, dan fokuskan kembali perhatian pada aktivitas apa pun yang sedang kita lakukan saat ini.

Rao memberikan contoh berikut ini: "Bayangkan kita sedang duduk di meja kerja sambil merespons email, kita mungkin mendapati bahwa pikiran melayang ke berbagai arah, memikirkan rapat yang baru saja ditambahkan ke kalender, atau notifikasi teks yang berbunyi di ponsel.

Tiba-tiba, kita mungkin berpikir, 'Ya Tuhan, ada begitu banyak hal yang harus diselesaikan, saya tidak bisa melakukan semua ini dalam 24 jam."

Ketika pikiran itu mulai berputar-putar di tempat kerja, berhentilah sejenak, tarik napas dalam-dalam, dan cobalah untuk menarik perhatian kembali ke tugas yang sedang dikerjakan.

"Jika kita pandai mengamati obrolan mental seperti itu, maka kita menciptakan jarak antara diri kita dan pikiran negatif."

"Alhasil, obrolan tersebut tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk membuat kita tidak bahagia dan tak bisa membawa kita, secara mental, ke tempat-tempat yang tidak ingin kita tuju," kata Rao.

"Hal ini membantu kita membangun kesadaran diri dan mendapatkan kembali kepercayaan diri."

Kita tidak bisa selalu menghindari konflik dan stres di tempat kerja - mungkin kita memiliki atasan yang menyebalkan, atau jadwal kerja yang mengharuskan kita bekerja dengan shift 12 jam.

Namun, fokus untuk mengurangi gangguan dan pemicu stres yang berada dalam kendali kita juga bisa membantu kita merasa lebih bahagia dan lebih tenang di tempat kerja.

"Mungkin kita tidak bisa mengatakan 'tidak' pada atasan, tapi kita bisa mengatur blok waktu di kalender, sehingga bisa beristirahat di sela-sela rapat, atau mematikan ponsel pribadi selama jam kerja, sehingga tidak terjebak dalam guliran media sosial," tambahnya.

Begitu kita mempraktikkan dua kebiasaan ini - mengamati obrolan mental dan membatasi interupsi di tempat kerja - Rao mengatakan, "kita akan segera mendapati bahwa tugas apa pun yang kita kerjakan menjadi tidak terlalu membebani."

"Dan dalam beberapa kasus, tugas tersebut justru menjadi menyenangkan," sambung dia. 

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/09/22/110000420/2-strategi-sederhana-mencapai-rasa-bahagia-di-tempat-kerja

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke