Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Teh Hijau atau Kopi, Mana yang Lebih Sehat? Simak Faktanya

Namun, manakah di antara kedua minuman ini yang lebih baik bagi tubuh?

Untuk menjawab pertanyaan ini, ada baiknya kita mengawalinya dengan uraian tentang kelebihan dari kopi maupun teh hijau.

Manfaat kesehatan dari kopi berkisar dari kemungkinan mengurangi risiko penyakit kronis hingga meningkatkan performa saat berolahraga, serta meningkatkan metabolisme.

Beberapa manfaat utamanya meliputi:

  • Mengurangi risiko penyakit kronis

Kopi dikaitkan dengan hasil positif dalam mengurangi risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan penurunan berat badan.

Satu meta-analisis terhadap lebih dari 1 juta partisipan menemukan, untuk setiap cangkir kopi yang dikonsumsi (hingga lima cangkir), risiko diabetes tipe 2 menurun sebesar enam persen.

"Manfaat yang terlihat dalam penelitian mungkin disebabkan oleh sifat anti-inflamasi kopi serta pengaruhnya terhadap metabolisme glukosa dan sekresi insulin."

Demikian kata Amy Brownstein, seorang ahli diet terdaftar dan pemilik Nutrition Digested, sebuah praktik nutrisi virtual.

"Selain menurunkan risiko diabetes, minum setidaknya tiga cangkir kopi per hari dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular," tambah dia.

Selain diabetes dan penyakit jantung, penelitian juga menunjukkan hubungan yang menarik antara kopi dan penurunan berat badan.

Sebuah studi tahun 2020 di Journal of Nutrition menemukan, konsumsi kopi yang lebih tinggi dikaitkan dengan persentase lemak tubuh yang lebih rendah, dan oleh karena itu dapat membantu manajemen berat badan.

Begitu penjelasan dari Kimberley Wiemann, seorang ahli diet terdaftar yang berbasis di Long Island, New York, AS.

  • Peningkatan performa olahraga

Bukan rahasia lagi, kafein memberi kita dorongan energi. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa kafein adalah penghambat adenosin.

Adenosin adalah neuromodulator sistem saraf pusat yang membantu memfasilitasi rasa kantuk dan pada akhirnya, tidur.

Ketika kafein terhubung dengan reseptor adenosin, rasa kantuk dan mengantuk akan berkurang.

Jika diminum sebelum berolahraga, kemampuan kopi untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran dapat membantu meningkatkan energi dan tingkat kinerja kita selama beraktivitas.

Demikin penjelasan Megan Byrd, seorang ahli diet terdaftar dan pemilik Coffee Copycat, sebuah blog nutrisi.

Namun, penelitian terbaru menunjukkan, meskipun kafein memang dapat meningkatkan performa olahraga, kafein juga dapat menurunkannya.

Dengan demikian membuat sulit untuk mengisolasi manfaat kafein pada olahraga di luar kebiasaan sehari-hari, faktor fisiologis, dan faktor genetik seseorang.

  • Manfaat kognitif dan neurologis

Dari pengurangan risiko penyakit Alzheimer hingga peningkatan suasana hati dan penurunan risiko depresi, manfaat kognitif yang diklaim dari kopi sangat luas.

"Banyak penelitian melaporkan, 1-2 cangkir kopi berkafein setiap hari mungkin memiliki sifat pelindung saraf terhadap risiko penyakit alzheimer, parkinson, demensia, dan penurunan kognitif."

Begitu penjelasan Maxine Yeung, ahli gizi dan pemilik The Wellness Whisk, sebuah praktik pribadi untuk nutrisi dan pelatihan pribadi.

"Antioksidan, khususnya polifenol, dalam kopi tampaknya melindungi dari penuaan sel," lanjut dia.

Selain itu, sebuah studi tahun 2016 menyoroti penurunan risiko depresi sebesar 8 persen untuk setiap cangkir kopi berkafein per hari.

"Namun, risiko depresi menurun lebih cepat ketika konsumsi kafein antara 68-509 miligram kafein per hari," cetus dia.

Potensi efek samping kopi

Meskipun kopi menawarkan beberapa manfaat kesehatan, kopi tetap tidak boleh dikonsumsi dalam jumlah yang tidak terbatas.

Demikian peringatan Alyssa Pacheco, seorang ahli diet terdaftar dan pemilik PCOS Nutritionist.

Meskipun setiap orang mungkin memiliki toleransi yang berbeda, menurut Food and Drug Administration (FDA), AS, disarankan untuk minum kopi tidak lebih dari 4-5 cangkir setiap hari.

Patokan ini untuk memastikan bahwa asupan kafein tetap di bawah 400 miligram-kurang lebih setara dengan empat cangkir.

Berikut adalah beberapa efek samping yang paling umum yang harus diperhatikan saat mengonsumsi kopi:

  • Kecemasan, kegelisahan dan detak jantung yang meningkat

Terlalu banyak mengonsumsi kopi dapat menyebabkan kegelisahan, detak jantung yang meningkat, dan pola tidur yang terganggu karena efek stimulasi kafein.

Lima cangkir kopi sehari bahkan dapat menyebabkan "keracunan kopi" -yang menurut Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental, Edisi Kelima (DSM-5) dapat menyebabkan kegelisahan, kegelisahan, sakit kepala, bicara bertele-tele, dan kegembiraan berlebih.

  • Efek negatif pada individu yang sedang hamil atau menyusui

Individu yang sedang hamil harus membatasi konsumsi kopi.

"Jika sedang hamil, batasi asupan kafein hingga 200 miligram atau kurang dari itu per hari," tambah Yeung.

  • Diare

"Kopi juga mempercepat pencernaan terkait hormon yang disebut gastrin -jadi jika kita merasa ingin berlari ke kamar mandi setelah minum kopi di pagi hari, maka kopi itu mungkin penyebabnya," kata Pacheco.

Mirip dengan kopi, teh hijau memiliki berbagai manfaat, mulai dari peningkatan kognisi hingga perubahan metabolisme yang positif.

Namun, teh hijau juga memiliki sejumlah nutrisi unik yang mungkin berperan dalam pencegahan kanker dan mengurangi peradangan.

Teh hijau mengandung lebih sedikit kafein daripada kopi, tetapi memberikan dorongan energi yang halus tanpa kegelisahan atau crash yang biasa terjadi pada kopi.

Kombinasi kafein dan asam amino L-theanine dalam teh hijau menghasilkan peningkatan energi yang lebih seimbang dan terfokus.

  • Pencegahan Kanker

"Teh hijau dianggap dapat mengurangi risiko beberapa jenis kanker," kata Wiemann.

Menurut penelitian, hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh katekin, atau antioksidan, yang ditemukan dalam teh hijau, yang memiliki sifat antiinflamasi yang kuat.

Antioksidan dikenal untuk menetralkan sel-sel yang disebut radikal bebas yang dapat terbentuk menjadi sel kanker jika tidak terkendali.

  • Mengurangi risiko demensia

"Mengonsumsi teh hijau secara teratur dikaitkan dengan risiko penurunan kognitif yang lebih rendah pada orang dewasa paruh baya dan lanjut usia," kata Brownstein.

"Secara khusus, epigallocatechin gallate (atau EGCG, sejenis katekin) mungkin memiliki efek pelindung saraf seperti mengurangi kerusakan sel."

"Oleh karena itu, manfaat kognitif dari teh hijau mungkin disebabkan oleh EGCG," ungkap dia.

  • Pengurangan lemak tubuh

"Teh hijau terbukti membantu mengurangi obesitas perut pada wanita Korea dalam sebuah studi tahun 2022," tambah Weimann.

Efeknya paling besar ketika lebih dari empat cangkir teh hijau dikonsumsi per minggu, kata dia.

  • Menurunkan kadar kolesterol "jahat"

Minum 2-5 cangkir teh hijau setiap hari dapat membantu mengurangi kadar kolesterol LDL, kata Brownstein.

Kolesterol LDL, yang juga dikenal sebagai "kolesterol jahat", berkontribusi pada penumpukan plak di arteri, dan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Potensi efek samping dari teh hijau

Dalam hal teh hijau, ada beberapa pertimbangan yang perlu kita ambil sebelum mengonsumsinya.

  • Gangguan pembekuan darah

Teh hijau telah dikaitkan dengan penurunan kemampuan pembekuan darah.

"Jadi jika kita adalah seseorang yang memiliki gangguan pembekuan darah, teh hijau mungkin harus dihindari," catat Byrd.

  • Anemia kekurangan zat besi

"Teh hijau diketahui memiliki antioksidan yang mengikat zat besi dan mencegah penyerapannya."

"Jika kita menderita anemia defisiensi zat besi, mungkin sebaiknya membatasi konsumsi teh hijau," sebut Byrd.

  • Kecemasan

Sama halnya dengan kafein dalam kopi yang dapat menyebabkan gejala kecemasan pada beberapa orang (terutama jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak), terlalu banyak mengonsumsi teh hijau dapat menyebabkan perasaan cemas dan gelisah.

Brownstein mencatat, mengonsumsi suplemen teh hijau mungkin tidak selalu menghasilkan efek yang sama dengan meminum teh hijau.

"Orang harus berhati-hati dalam mengonsumsi pil yang mengandung teh hijau. Minum hingga delapan cangkir teh hijau tampaknya aman."

"Tetapi mengonsumsi ekstrak teh hijau sebagai suplemen (atau sebagai bahan umum dalam produk penurun berat badan) dapat menyebabkan masalah hati, terutama pada orang dengan penyakit hati," lanjut dia.

Mana yang lebih baik: teh hijau atau kopi?

Tidak ada pilihan yang "lebih baik" dalam hal teh hijau versus kopi, menurut para ahli.

Sebaliknya, ada pilihan terbaik untuk kita secara pribadi mengingat gaya hidup, preferensi, dan lingkungan.

Penting juga untuk diingat bahwa bahan tambahan, seperti susu, krimer, dan gula, dapat memengaruhi manfaat kesehatan dari kopi dan teh.

Untuk mendapatkan hasil maksimal dari isi cangkir kita, mari coba minum kopi atau teh dengan sesedikit mungkin pemanis tambahan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/10/23/072524120/teh-hijau-atau-kopi-mana-yang-lebih-sehat-simak-faktanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke