Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Efek dari Urutan Pemakaian Skincare Salah? Ini Kata Ahli

Efek paling "ringan" mungkin hanya rasa gatal, tetapi bisa juga akhirnya iritasi, jerawatan, hingga luka bakar kimiawi akibat dosis produk yang tidak tepat.

Tren terbaru yang tidak bisa dilewatkan oleh para beauty enthusiast adalah reverse skincare hack di TikTok yang telah ditonton ribuan kali, mendapat banyak likes, dan komentar.

Singkatnya, reverse skincare hack adalah tren menggunakan skincare dengan cara membalikan urutannya.

Langkah pertama masih cukup sama, yakni kita membersihkan wajah, yang diikuti dengan mengoleskan pelembap yang tebal.

Kemudian, penggunaan toner berada di urutan terakhir, dengan klaim bahwa melakukan hal ini selama 15 menit akan membuat kulit lebih glowing dan lembap.

Lantas, apakah dengan membalikan urutan pemakaian skincare itu tidak berbahaya? Jika berbahaya, apa dampaknya terhadap kulit wajah kita?

Nah, untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak penjelasan ahli dermatologi seperti dikutip dari laman Real Simple berikut ini.

Pentingnya menggunakan skincare sesuai dengan urutan
Menurut ahli kimia kosmetik dan pendiri Acaderma, Shuting Hu, urutan dalam menggunakan skincare sangat penting.

Sebab, hal itu menentukan bahan dan produk apa yang pertama kali meresap ke dalam kulit kita, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi bagaimana kulit terlihat dan terasa setelah rutinitas selesai dilakukan.

"Ini berarti bahwa jika kita mengaplikasikannya dengan urutan yang salah, maka kita dapat menciptakan penghalang pada kulit dan mencegah bahan aktif menembusnya," terangnya.

Urutan yang tepat mengaplikasikan skincare

Urutan mengaplikasikan skincare tidak bisa diterapkan untuk semua jenis kulit. Tetapi, ada aturan praktis untuk dipraktikkan. Misalnya skincare pagi fokusnya adalah perlindungan kulit dengan memakai SPF dan vitamin C. 

Sedangkan di malam hari fokusnya adalah memperbaiki serta membalikkan kerusakan dengan bahan aktif seperti retinol.

Secara umum, produk harus diaplikasikan sesuai dengan ukuran molekulnya, dari yang paling tipis hingga yang paling tebal.

"Artinya, produk seperti toner dan serum harus diaplikasikan terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan formula yang lebih berat seperti pelembap dan sunscreen," kata ahli dermatologi kosmetik di New York, AS, Dr Dendy Engelman, MD.

Langkah pertama, pagi atau malam hari, harus selalu membersihkan wajah karena penting untuk membersihkan kotoran, minyak, polusi, dan residu produk yang kita temui sepanjang hari dan malam hari.

Selain itu, kulit yang lembap juga lebih mudah menyerap dibandingkan kulit kering, sehingga akan membantu produk menyerap lebih baik.

Dokter spesialis kulit di Schweiger Dermatology Group di King of Prussia, Pennsylvania, AS, Dr Rina Allawh, MD, juga membagikan rutinitas skincare yang tepat secara lengkap sebagai berikut.

Pagi:
• Proses cleansing atau membersihkan wajah

• Menggunakan toner

• Menggunakan serum

• Pelembap

• Krim mata

• Sunscreen

Malam:
• Proses cleansing atau membersihkan wajah

• Menggunakan toner

• Eksfoliasi (1-2 kali seminggu)

• Serum

• Pelembap

• Krim mata

Apakah ada manfaat dari tren reverse skincare?

Sayangnya, para ahli mengatakan bahwa tren reverse skincare tidak memiliki manfaat yang nyata dan hanya memberikan efek kilau yang bersifat sementara.

Menurut Emmy Ketcham, salah satu pendiri dan CPO Experiment, mengaplikasikan toner di atas pelembap tidak akan memberikan lebih dari sekedar efek estetika.

"Karena air dan humektan di dalam toner hanya akan berada di atas bahan oklusif di dalam pelembap, sehingga membuat kulit terlihat lebih lembap," ungkapnya.

Apa dampak dari penggunaan skincare dengan urutan yang salah?
Karena produk dengan molekul yang lebih ringan (misalnya toner) tidak dapat menembus kulit, kita membuat manfaat produk skincare menjadi tidak maksimal.

Selain itu, kita sebenarnya menyiramnya dan meningkatkan dehidrasi kulit karena pelembap sudah menciptakan penghalang pada kulit, dan teknik pengaplikasian ini menyebabkan toner tidak dapat diserap.

"Jika toner yang digunakan bersifat menjernihkan atau lebih ke arah asam, ada risiko toner tersebut memecah produk yang diaplikasikan sebelumnya," kata Dr Dendy.

"Ini bisa menyebabkan kulit menjadi semakin tidak seimbang karena jenis penghalang ini juga dapat memerangkap sebum, sel kulit mati dan bakteri di dalam pori-pori, sehingga menyebabkan timbulnya jerawat dan menghalangi kulit untuk bernapas," jelasnya.

Untuk orang-orang yang mencari hidrasi yang sesungguhnya, gunakan skincare dengan formula bebas alkohol yang mengandung hyaluronic acid, squalene murni, atau gliserin.

"Sedangkan untuk urutannya, selalu aplikasikan toner yang menghidrasi di bawah pelembap, kemudian akhiri dengan kapas basah atau masker sheet silikon yang dapat digunakan kembali untuk penyumbatan yang lebih baik," imbuh Emmy.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/11/15/180900920/apa-efek-dari-urutan-pemakaian-skincare-salah-ini-kata-ahli

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke