Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Olahraga Sehat bagi Penderita Tekanan Darah Rendah

KOMPAS.com - Olahraga dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat untuk mengelola tekanan darah.

Jika dilakukan secara rutin, konsistensi olahraga dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh hingga merangsang jantung agar bekerja lebih efisien.

Namun, bagaimana dengan penderita darah rendah? Seringkali mereka merasa kesulitan untuk menjalani aktivitas fisik karena gejalanya dapat muncul saat tubuh bergerak aktif.

Karena itu, simak beberapa ulasan berikut untuk memahami tips olahraga bagi penderita darah rendah atau hipotensi.

Tips olahraga sehat bagi penderita darah rendah

Tekanan darah merupakan indikator penting yang kerap digunakan oleh praktisi medis untuk menilai kesehatan seseorang dari sejumlah penyakit kronis dan akut.

Normalnya, tekanan darah rendah menunjukkan angka tidak lebih dari 120/80 mmHg. Kurang dari itu, seseorang dapat dikatakan memiliki tekanan darah rendah.

Meski kondisi tersebut biasanya tidak menimbulkan kekhawatiran dan tidak perlu diobati, namun pada beberapa kasus, latihan fisik yang keliru bisa memperburuk gejalanya.

Berikut beberapa tips olahraga yang bisa dicoba bagi penderita hipotensi.

  1. Memahami gejala

Seperti banyak kondisi kesehatan yang lain, gejala hipotensi dapat bervariasi bagi banyak orang.

Beberapa mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali, sementara yang lain dapat merasakan sensasi pusing saat berdiri terlalu cepat.

Terlebih pada kasus tekanan darah yang terlalu rendah (kurang dari 90/60 mm/Hg), pusingnya dapat berlangsung lebih lama dan mungkin disertai gejala lain, seperti;

  • Mual
  • Berkeringat
  • Penglihatan kabur
  • Sakit kepala ringan
  • Kelelahan
  • Melambatnya proses kognitif
  • Denyut nadi tidak teratur
  • Pingsan

Gejala-gejala itu lebih sering dirasakan ketika seseorang berdiri terlalu lama, atau melakukan perubahan postur tubuh secara tiba-tiba.

Jika sudah begitu, coba pastikan memilih jenis olahraga yang menggunakan gerakan perlahan dan lambat, seperti yoga, bench press, crunch, dan olahraga yang lain.

2. Memilih latihan yang aman

Bagi penderita hipotensi penting untuk mengambil tindakan atau latihan fisik yang aman dan efektif.

Lantaran perubahan postur tubuh secara mendadak dapat memicu dan memperburuk gejala, sebaiknya pilih olahraga yang menghindari gerakan apa pun atau posisi kepala tetap sejajar.

Penting pula untuk mengatur latihan agar meminimalisasi aktivitas cepat seperti duduk, bangun dari posisi tidur atau jongkok dan berdiri terlalu lama).

Pada pasien hipotensi ortostatik, sejumlah gerakan itu bisa memicu gejalanya kambuh.

Risiko lainnya adalah ketika tubuh berhenti dan berdiri diam setelah latihan kardio atau treadmill.

Latihan ini dapat membuat darah mengumpul di bagian kaki, namun jantung membutuhkan kontraksi otot kaki untuk membantunya memompa darah kembali ke kepala.

Ini pula yang membuat latihan cooling down perlu dilakukan setelah olahraga.

Latihan cooling down secara aktif dan bertahap dapat membantu mencegah gejala tekanan darah rendah muncul.

3. Memerhatikan asupan makanan

Tekanan darah juga bisa dipengaruhi oleh makanan yang kita konsumsi.

Sebelum olahraga, pastikan kita mengonsumsi cukup natrium dan makan dalam porsi kecil agar tekanan darah lebih stabil.

Di samping itu, pastikan pula untuk tetap menghidrasi tubuh dengan konsumsi air minum yang cukup.

 

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/11/16/090154820/tips-olahraga-sehat-bagi-penderita-tekanan-darah-rendah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke