Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Cara Atasi "Panic Attack" Saat Berkendara

KOMPAS.com - Panic attack bisa muncul kapan pun dan di mana pun, termasuk saat kita tengah berkendara.

Kondisi ini dapat dipicu oleh banyak faktor, mulai dari situasi jalan yang serba cepat, ketakutan tanpa sebab, hingga pikiran yang carut-marut yang tak jarang bisa memicu serangan panik itu muncul.

Lantas, apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi serangan panik yang datang tiba-tiba saat berkendara?

Cara mengatasi panic attack saat berkendara

Mencegah pemicu panic attack saat mengemudi mungkin menjadi satu hal yang mustahil karena kondisi ini bisa dipicu oleh banyak faktor yang mungkin tidak kita sadari.

Tetapi, jika serangan panik muncul, paling tidak kita dapat melakukan hal-hal berikut untuk membantu meredakan rasa panik yang dialami.

Berikut tujuh cara sederhana dalam mengatasi panic attack saat mengemudi.

1. Menyadari kepanikan

Kecemasan berlebihan dan serangan panik mungkin tampak serupa, tetapi sebenarnya sangat berbeda.

Karena itu, teknik intervensi atau menyadari sumber kepanikan dapat membantu mengendalikan pikiran hingga tindakan kita saat mengemudi.

Ini memang memerlukan latihan untuk dapat membedakannya dengan menilai apa yang kita rasa dan kita pikirkan saat kedua gejala itu muncul.

Salah satu cara termudah adalah latihan jurnaling dengan menuliskan semua trigger panic attack yang kita rasa dan membedakannya dengan pemicu kecemasan.

2. Segera menepi dan cari tempat aman

Serangan panik bisa memecah konsentrasi, penting untuk segera menepi dan mencari tempat aman saat mengemudi.

Cara ini bisa langsung kita lakukan saat merasakan serangan pertama. Segera lihat kondisi jalanan dan tentukan lokasi aman untuk menepi sebentar.

Jika tidak bisa segera menepi, lanjutkan mengemudi dengan hati-hati sampai ada kesempatan untuk menepi.

3. Peregangan

Saat menepi, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk meredakan ketegangan, seperti melakukan peregangan.

Mulailah meregangkan otot-otot tangan, kaki, kepala, bahu dan bagian tubuh lain dan lakukan teknik pernapasan selama istirahat.

Cara ini dapat membantu meredakan rasa cemas dan panik yang dialami.

4. Fokus pada pernapasan

Obat-obatan yang kita bawa mungkin akan sulit kita ambil, terutama saat mengemudi.

Belum lagi efek menenangkan dari obat yang mungkin malah bikin kita ngantuk saat berkendara, hal ini jelas bisa membahayakan kita.

Satu hal yang bisa membantu meredakan kondisi ini adalah mengatur pernapasan.

Coba luangkan waktu untuk mempraktikkan teknik pernapasan yang bisa membuat kita tenang di mana pun dan kapan pun.

5. Mengalihkan pikiran dan perhatian

Teknik distraksi dapat membantu mengalihkan serangan panic attack yang dipicu oleh kecemasan atau emosi yang intens.

Pertimbangkan untuk memutar musik, podcast dengan suara pelan agar tidak mengganggu konsentrasi saat berkendara.

Bisa juga dengan menyanyi atau melafalkan kata-kata afirmasi positif yang bisa membuat kita merasa tenang.

6. Kendalikan pikiran

Cara ini sebenarnya juga membutuhkan latihan yang intens untuk berjaga-jaga bila panic attack tiba-tiba kambuh.

Dalam mengendalikan pikiran, kita dapat menggunakan metode self talk, serta berfokus pada pemahaman, penerimaan dan kebaikan daripada menghakimi atau rasa frustasi.

Coba katakan beberapa kata saat panic attack kambuh seperti "Kamu bisa melakukan ini", "ini akan baik-baik saja", "Tetap bersabar".

7. Tetap mengemudi dengan aman

Jika sudah sering berlatih mengendalikan pikiran dari pemicu panik attack, kita dapat berkendara dengan tenang.

Pastikan tetap berada di jalur yang benar dengan kecepatan yang aman. Jika masih belum bisa mengendalikan diri, hindari menyetir atau berkendara sendirian.

Cara ini dapat membantu kita merasa lebih tenang saat berkendara.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/11/22/104211820/7-cara-atasi-panic-attack-saat-berkendara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke