Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hilangkan Kebiasaan Buruk Ini agar Lebih Sukses

KOMPAS.com - Pernahkah kamu mendengar nasehat bahwa jika ingin sukses kita juga harus mengikuti kebiasaan orang-orang sukses?

Hal itu sebagian memang benar. Tetapi menjadi sukses dalam semalam dengan meniru kebiasaan orang-orang sukses adalah angan-angan belaka, karena kesuksesan tidak bisa didapat hanya lewat perubahan jangka pendek.

Kesuksesan berasal dari penerapan perubahan positif secara konsisten di berbagai aspek kehidupan sehari-hari sehingga menjadi kebiasaan.

Tindakan ini bukan hanya menambah rutinitas positif, namun juga membuang kebiasaan negatif yang mungkin menghambat kemajuan. Bisa jadi selama ini kamu melakukan kebiasaan-kebiasaan negatif tanpa kamu sadari.

Lalu apa saja kebiasaan negatif sehari-hari yang dapat menghambat jalan menuju kesuksesan?

1. Menjadi orang yang terlalu baik

Mungkin kamu pernah berpikir “Kalau baik ya baik saja, tidak ada yang namanya terlalu baik”.

Namun yang dimaksud bersikap terlalu baik di sini adalah tidak bisa menolak permintaan orang lain, alias selalu bersedia saat dimintai bantuan.

Mengejutkannya, bersikap terlalu baik dapat menimbulkan dampak psikologis yang negatif karena sikap baik yang terus-menerus dapat menyebabkan seseorang menyerap emosi negatif, berpotensi mengakibatkan depresi, kecemasan, atau kecanduan.

Meskipun bersikap baik dan ramah adalah salah satu ciri sopan santun, penting untuk menyadari bahwa ada orang yang mungkin mengeksploitasi kebaikanmu dan menganggapnya sebagai kelemahan.

Kunci untuk mencegah “menjadi terlalu baik” adalah menjaga keseimbangan dengan bersikap baik dalam lingkungan sosial namun menerapkan sikap yang adil dan tegas dalam situasi profesional.

Kita perlu juga memiliki prioritas terhadap diri kita dan tujuan hidup kita, bukan hanya memikirkan orang lain.

2. Menghindari ketidaknyamanan

Banyak orang —dan hampir semuanya— tidak suka merasa tidak nyaman.

Namun walaupun rasa tidak nyaman merupakan hal yang tidak disukai, upaya untuk mencapai hal-hal terbaik dalam hidup sering kali membutuhkan upaya dan kemauan untuk keluar dari zona nyaman.

Kenyataannya, hal ini juga sebuah kebiasaan penting di antara orang-orang sukses karena mereka mencapai kesuksesan tersebut setelah melewati banyak rintangan.

Sayangnya, banyak orang percaya bahwa kesuksesan akan datang dengan mudah jika mereka mempertahankan status quo, atau situasi yang sedang dijalani, sehingga membuat mereka gagal mencapai potensi penuh mereka.

Tidak dapat menerima ketidaknyamanan diidentifikasi sebagai faktor kunci dalam menghambat keberhasilan. Padahal ketidaknyamanan kerap memunculkn kreativitas, membantu berpikir cepat, mempertajam indera dan pikiran.

3. Pertemanan toksik

Memang benar bahwa kita adalah makhluk sosial yang tidak bisa sepenuhnya hidup sendirian. Tapi dalam hal berteman, kita bisa terjerumus dalam pertemanan toksik tanpa disadari.

Mungkin sebagian dari teman kita belum membuat pilihan positif sehingga membawanya pada kesulitan atau juga mungkin merea melakukan perilaku yang tidak bermoral atau illegal.

Bahkan dengan hal-hal ini beberapa dari kita masih “memaklumi” dan menganggap perbuatan tersebut bisa dimaafkan.

Nah, untuk menghindari pertemanan tidak sehat ini, kamu perlu mengelilingi diri sendiri dengan orang-orang yang berpikiran sama dan memiliki semangat serupa sehingga dapat memupuk kesuksesan bersama.

Meskipun pertemanan yang beragam itu berharga, pertimbangan ulang mungkin diperlukan jika perilaku seorang teman masih belum matang hingga dewasa.

4. Malas

Terkait sikap yang satu ini, pesannya sangat jelas: kemalasan merugikan produktivitas.

Bekerja dengan rajin adalah kunci kesuksesan, kecuali jika kamu cukup beruntung untuk mewarisi kekayaan.

Orang-orang yang sekarang telah meraih kesuksean pernah merangkak dan membanting tulang untuk mencapai posisi saat ini.

Meskipun kelelahan mungkin menyertainya, kerja keras, terutama ketika membangun sesuatu dari awal, mendatangkan imbalan dan rasa pencapaian.

Mereka yang malas akan melewatkan kepuasan yang didapatkan ketika melihat usaha mereka membuahkan hasil dan mereka tidak akan memiliki kualitas penting untuk menjadi sukses yaitu visi, dorongan, dan ketekunan.

Maka dari itu, jika kamu sungguh-sungguh ingin sukses, dorong dirimu untuk lepas dari kemalasan sekarang juga.

5. Tidak mengakui kesalahan

Hampir semua orang pernah melakukan kesalahan dan hal itu merupakan aspek universal di masa dewasa.

Namun sayangnya masih banyak yang merasa malu karenanya dan menganggap kesalahan sebagai tanda kelemahan, padahal jika dilihat dari sudut pandang yang konstruktif, kesalahan merupakan proses belajar yang membuat kita dapat lebih berkembang.

Individu yang sukses memahami bahwa mengakui kesalahan sangat penting untuk pertumbuhan pribadi. Kesalahan bisa menjadi alat yang ampuh untuk perbaikan. Sejarah menunjukkan bahwa beberapa pencapaian terbesar berasal dari orang-orang yang belajar dari kesalahan mereka.

Contohnya seperti Alexander Fleming yang menemukan Penisilin saat memeriksa eksperimennya yang gagal, menggambarkan bagaimana menerima kesalahan dapat menghasilkan kemajuan yang inovatif.

Pada intinya, mengakui dan belajar dari kesalahan adalah kebiasaan umum di antara orang-orang sukses, sehingga mendorong inovasi dan kemajuan.

6. Suka menunda sesuatu

Menunda-nunda pekerjaan sebetulnya bisa menimbulkan ancaman signifikan terhadap kesuksesan karena mengalihkan fokus dari tujuan penting.

Baik itu menyelesaikan disertasi akademis atau mengajukan pajak untuk bisnis, tugas-tugas ini mungkin tidak menyenangkan secara konvensional namun penting untuk dituntaskan.

Solusi kebiasaan ini adalah menangani pekerjaan lebih awal. Dengan menekankan pentingnya menyelesaikan tugas-tugas yang tidak menyenangkan dengan segera, kamu bisa menikmati progress yang lebih lancar setelahnya.

Mungkin hal ini sudah cukup jelas, tapi menunda pekerjaan hanya akan mengundur hal-hal yang tidak dapat dihindari dan menghambat motivasi sehingga membahayakan peluang keberhasilan.

Menerapkan kebiasaan menyelesaikan tugas-tugas penting dengan cepat adalah ciri individu yang sukses. Maka dari itu jika kamu ingin menjadi sukses coba kurangi kebiasaan menunda-nunda jika tidak ada alasan darurat.

7. Makan makanan tidak sehat

Kebiasaan buruk terakhir dalam daftar ini mungkin adalah yang terburuk.

Pola makan yang buruk tidak hanya akan menghambat kinerja sehari-hari tetapi juga dapat berpengaruh kesehatan jangka panjang, berpotensi berdampak pada harapan hidup.

Meskipun ‘memanjakan keinginan’ dapat diterima, namun jumlah yang secukupnya adalah kuncinya. Alih-alih memakan junk food, cobalah pola makan seimbang yang menggabungkan lemak, protein, karbohidrat, dan serat yang sangat penting untuk kesehatan fisik dan mental.

Organisasi Buruh Internasional (ILO) menekankan kerugian global akibat pola makan yang buruk dan menghubungkan hingga 20 persen hilangnya produktivitas akibat malnutrisi.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa menyadari pentingnya menjaga pola makan yang sehat sangatlah penting dan dianggap sebagai kebiasaan khas di antara orang-orang sukses di seluruh dunia.

Mengejutkan bukan? Apakah mengherankan jika pola makan sehat menjadi salah satu kebiasaan khas orang-orang sukses di seluruh dunia?

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/11/27/170042620/hilangkan-kebiasaan-buruk-ini-agar-lebih-sukses

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke