Tips Bikin Resolusi Tahun Baru 2024 yang Realistis

KOMPAS.com - Tahun baru umumnya identik dengan resolusi, atau tuntutan akan apa yang harus dicapai diri sendiri dalam jangka waktu tertentu. 

Meski seseorang bebas menentukan resolusinya, namun resolusi yang terlalu tidak realistis bisa menyebabkan seseorang frustrasi dalam mencapainya. 

Menurut psikolog klinis dewasa yang tergabung dalam Ikatan Psikolog Klinis wilayah Banten Mega Tala Harimukthi S.Psi, M.Psi, seseorang harus membuat skala prioritas tahun ini.

"Misalnya prioritasnya adalah menikah tapi sekarang masih kuliah, ya berarti menuju goals itu kita harus merancang step by step-nya, menyusun skripsi atau tesis baru bisa menikah," jelas Mega, dikutip dari Antara, Senin (1/1/2024).

Evaluasi dari tahun sebelumnya

Mega menyampaikan, membuat resolusi tahun baru yang realistis bisa diawali dengan melakukan evaluasi dari resolusi setahun sebelumnya.

"Resolusi idealnya dibuat dengan tolok ukur evaluasi dari resolusi di tahun sebelumnya, supaya bisa menentukan goals di tahun berikutnya," tuturnya. 

Apabila kamu belum memiliki resolusi pada tahun sebelumnya, kamu bisa membuat resolusi baru. 

Caranya adalah membandingkan pencapaian dari sebelum-sebelumnya, apakah sudah sesuai atau masih harus ditingkatkan.

Tujuan jelas dan spesifik

Mega mengatakan, penting bagi seseorang untuk memiliki tujuan yang spesifik. Hal ini supaya resolusi yang dibuat menunjukkan prioritas sehingga bisa tercapai dengan optimal. 

Sebaliknya, jika seseorang tidak memiliki tujuan jelas dan spesifik, umumnya resolusi tidak menunjukkan prioritas sehingga tidak bisa tercapai dengan optimal. 

"Karena bisa jadi di tengah jalan FOMO atau fear of missing out (takut tertinggal) sama kehidupan orang lain atau hal yang sedang hits di masanya," ucapnya. 

Ia berpesan, masing-masing individu perlu jujur dalam mengenali diri sendiri, termasuk kelebihan dan kekurangan diri. 

Kemudian, buatlah skala prioritas dalam hidup pada tahun baru, lalu tentukan tujuan besar dan target waktunya.

Selanjutnya, buatlah jenjang yang dapat dilakukan dalam mencapai tujuan, serta evaluasi berkala dan lembar centang dari setiap jenjang. 

"Evaluasi berkala misalnya setiap bulan atau per tiga bulan atau per enam bulan. Dari evaluasi kita bisa lihat apa sudah sejalan dengan resolusinya atau masih ada yang perlu ditingkatkan lagi," terang Mega.

Ia berpesan agar seseorang jangan pernah membandingkan resolusi milik pribadi dengan orang lain.

Sebab, hal itu bisa menghambat usaha diri sendiri dalam mencapai resolusi yang sudah ditetapkan.

"Don't be FOMO, let's be JOMO (joy of missing out atau kebahagiaan ketika tertinggal)! Kalau membandingkan, bandingkanlah diri kita hari ini dengan diri kita di tahun sebelumnya. Setelah berusaha optimal waktunya menyerahkan ke kuasa Tuhan semesta," jelasnya.