Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gigi Bisa Alami Penuaan, Kenali Tanda-tandanya

KOMPAS.com - Masih menganggap kalau penuaan hanya terjadi pada kulit atau rambut? Faktanya, masalah itu juga bisa terjadi pada gigi.

Ya, penuaan gigi merupakan proses atau perubahan yang terjadi pada organ khususnya gigi dan gusi. Kondisi ini dapat terjadi secara alami seiring bertambahnya usia seseorang.

Namun, perubahan pada proses penuaan itu bisa terjadi lebih cepat, terlebih jika kesehatan gigi dan mulut tidak dirawat dengan baik.

"Bisa banget terjadi penuaan dini pada gigi. Namanya juga organ gigi kan kita pakai terus, ya, apalagi kalau tidak terawat dengan baik, penuaan dini juga bisa terjadi lebih cepat," kata CEO Audy Dental, drg. Yulita Bong usia ditemui di acara Grand Opening "The New Audy Dental Clinic dan Aesthetic Plastic Surgery & Aesthetic Center Kemang, Jakarta, Jumat (12/1/2024).

Penuaan yang terjadi pada gigi biasanya disebabkan oleh penggunaan gigi yang terus-menerus.

Lambat laun, enamel gigi dapat terkikis secara bertahap serta kehilangan kemampuannya untuk memulihkan kondisinya.

Lanjut dokter Yulita, jika gigi tidak dirawat dengan baik, secara bertahap tanda-tanda penuaan gigi dapat terjadi lebih cepat dan menunjukkan sejumlah tanda-tanda sebagai berikut.

Tanda-tanda penuaan pada gigi

Perubahan yang terjadi akibat penuaan gigi bisa membuat kondisi gigi menjadi tidak estetik bahkan mudah dikenali secara kasat mata.

Karenanya, beberapa orang dapat mengalami penurunan tingkat kepecayaan diri hingga memicu sejumlah masalah lain yang berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut.

Berikut beberapa tanda penuaan gigi yang dapat dikenali.

1. Perubahan warna gigi

Perubahan warna pada gigi dapat menjadi tanda utama saat organ yang satu ini mengalami proses penuaan.

Secara umum, perubahan warna itu mengarah pada kondisi gigi yang semakin tampak lebih kuning.

"Penuaan gigi yang mudah dikenali adalah gigi berubah menguning. Ini bisa terjadi karena semakin banyak gigi terekspos dengan makanan yang memengaruhi warna gigi," ujar dokter Yulita.

Beberapa makanan yang dapat memengaruhi warna gigi dan mempercepat proses penuaan gigi di antaranya adalah kopi, teh, kebiasaan merokok hingga makanan atau minuman yang berpotensi merusak enamel gigi.

Supaya proses penuaan tidak terjadi terlalu cepat, kita dapat melakukan perawatan gigi secara rutin hingga melakukan prosedur estetika seperti bleaching gigi.

2. Gusi menurun

Penuaan pada gigi juga terlihat dari kondisi gusi yang tampak menurun. Hal ini biasa disebut dengan retraksi gusi.

"Ini bisa terjadi karena kesalahan pada kebiasaan kita menyikat gigi dengan teknik yang salah. Jadi, gusinya yang seharusnya menutupi gigi, tapi malah turun bahkan berlubang," ucap dokter Yulita.

Retraksi gusi dapat mengakibatkan sejumlah masalah lain seperti gigi yang berubah menjadi lebih sensitif pada suhu hingga bahan makanan tertentu.

Pada kasus tertentu, kondisi ini juga bisa memicu peradangan hingga sejumlah penyakit lain yang berkaitan dengan gusi.

"Sering-sering kontrol ke dokter gigi untuk mencegah masalah ini."

"Jika sudah terlanjur terjadi, sejumlah treatment seperti tindakan operasi dapat membantu mengatasi masalahnya," ucapnya.

3. Gigi semakin rapuh

Penuaan gigi dapat menyebabkan kerusakan enamel, lapisan keras yang melindungi gigi.

Enamel yang kondisinya tidak prima itu dapat membuat gigi lebih rentan terhadap kerusakan, termasuk gigi yang semakin rapuh dan berlubang.

Ada banyak faktor yang membuat hal ini terjadi, mulai dari faktor genetik, hingga perawatan gigi yang keliru.

"Tanpa perawatan gigi yang tepat, seiring waktu gigi pasti mengalami tekanan fisik, yang akhirnya membuatnya rapuh dan mengubah struktur gigi," tutur dokter gigi lulusan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Indonesia (UI) tersebut.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/01/12/155342420/gigi-bisa-alami-penuaan-kenali-tanda-tandanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke