Benarkah Harus Berhenti Pakai Skincare Sebelum Menikah?

JAKARTA, KOMPAS.com - Momen menjelang pernikahan seringkali dihantui banyak pantangan yang harus dilakukan. 

Salah satunya adalah pantangan dalam menggunakan skincare untuk wajah. Padahal, menggunakan skincare adalah salah satu cara untuk membuat wajah semakin sehat dan terlihat glowing. 

Lantas mengapa demikian?

Tak boleh pakai skincare jelang hari pernikahan

Menurut Indri, salah satu Make Over Pro Artist, para makeup artist (MUA) memang menganjurkan para calon pengantin untuk “puasa” skincare sebelum pesta pernikahan. 

“Pakai skincare tuh udah jadi pantangan banget deh, enggak boleh pakai (skincare) sama sekali selama satu bulan full sebelum hari H pesta pernikahan,” kata Indri saat ditemui Kompas.com di pameran Bridestory Market 2024, Kamis (1/2/2024). 

Indri mengatakan, penggunaan skincare sebelum hari pernikahan akan membuat makeup atau riasan wajah saat pernikahan susah menempel. 

“Mungkin orang mikirnya pakai skincare itu bikin wajah jadi terlihat lebih bersih ya, tapi kalau untuk riasan makeup yang benar-benar tebal nggak seperti biasanya, itu jadi susah nempel banget,” tambah Indri. 

Dalam hal ini, Indri menyebut, skincare yang berfungsi untuk brightening, anti-aging, bahkan eksfoliasi, harus dihindari selama kurang lebih satu bulan sebelum hari pesta pernikahan. 

Sebab, jenis skincare tersebut memiliki kandungan dan bahan-bahan yang aktif, sehingga akan membuat kulit mengelupas. 

Meski demikian, Indri pun menuturkan masih ada jenis skincare yang boleh digunakan selama masa jelang pernikahan, yakni skincare yang berfungsi untuk menghidrasi kulit. 

“Kalau pelembap atau moisturizer gitu, nggak masalah, sih. Itu kan penting juga untuk kulit, biar kulit nggak kering. Yang penting bukan retinol atau AHA BHA untuk peeling gitu ya, itu jangan banget,” katanya. 

Tak hanya itu Indri juga menganjurkan para calon pengantin untuk melakukan puasa “mutih”. Menurut Indri, puasa “mutih” ini juga dilakukan untuk menjaga kesehatan dari calon pengantin.

“Puasa “mutih” ini maksudnya makan makanan yang bukan micin (MSG), atau goreng-gorengan dan yang berlemak. Ini dilakukan untuk mencegah kulit wajah jadi berminyak,” pungkasnya.