Sisi Lain dari Abang None Jakarta yang Tidak Kamu Ketahui, Apa Saja?

JAKARTA, KOMPAS.com - Pastinya banyak dari kamu yang sudah tahu tentang Abang None Jakarta. 

Abang None Jakarta merupakan duta pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya untuk wilayah DKI Jakarta. Dalam hal ini, mungkin yang banyak orang berasumsi bahwa Abang None Jakarta hanya bertugas untuk mempromosikan budaya-budaya Betawi. 

Namun, pasti masih banyak yang belum tahu bagaimana seluk beluk atau sisi lain sebagai Abang None Jakarta dari sudut pandang Abang None sendiri. 

Kompas.com berkesempatan untuk mewawancarai Abang Kepulauan Seribu 2018, Nicholas Benito Siahaan, dan None Jakarta Selatan 2023, Amanda Andriana Vaharani, seusai acara TAMAN (Abang None Jakarta Ramadhan) yang digelar pada Sabtu (23/3/2024) lalu di Senayan City, Jakarta Selatan. 

Saat ditanya soal sisi lain yang tidak diketahui orang lain soal Abang None Jakarta, ini jawaban mereka. 

Nicholas mengatakan, sebagai Abang None Jakarta, ia memang dilatih untuk selalu tersenyum kapan pun dan di mana pun. 

“Senyum itu kalau di kita udah jadi kayak habit (kebiasaan), sih. Sejak karantina, kami memang dilatih untuk selalu tersenyum, karena ini termasuk protokoler juga, kan, saat mendampingi para pejabat kayak gubernur dan lain-lain,” ujar Nicholas kepada Kompas.com, Sabtu sore. 

Nicho mengatakan, terkadang saat tengah bertugas mendampingi para pejabat, banyak orang yang justru “salfok” atau salah fokus kepada para Abang None. 

“Lucunya tuh, kadang kalau kita lagi mendampingi pejabat-pejabat gitu, mau kita lagi serius atau apa, kadang ada ibu-ibu atau bapak-bapak random gitu tiba-tiba ngajak foto. Itu sering banget sih,” kata laki-laki yang akrab disapa Nicho itu. 

Lantaran hal tersebut, Nicho mengatakan, ia jadi sudah terbiasa untuk selalu tersenyum setiap saat. 

“Bukan kayak tuntutan lagi, sih, sekarang. Malah udah jadi kebiasaan,” katanya sambil terkekeh. 

Tak hanya itu, Nicho mengungkap, para finalis Abang None Jakarta juga dilatih untuk bisa melakukan tari-tarian Betawi.

Hal ini, kata Nicho, yang justru membuat tubuh para Abang None Jakarta lebih fit, karena jadi lebih banyak bergerak.

“Jujur ya, kami itu enggak ada aturan diet tertentu gitu sih. Selama karantina, sebetulnya makanan juga berlimpah banget, enggak cuma makanan utama, tapi ada snack time juga. Tapi kebanyakan kita malah jadi lebih kurus karena dituntut gerak mulu untuk nari betawi,” kata Nicho. 

Menurutnya, pengalaman untuk bisa tari-tarian Betawi ini tidak mudah. Sebab, para finalis juga dituntut untuk bisa silat pula. 

“Ini enggak gampang dan enggak enteng. Lumayan berat, loh, karena enggak cuma tari-tarian aja yang kami wajib bisa. Kami juga diajarin silat loh, enggak cuma Abangnya aja, None juga diajarin (silat),” jelasnya. 

Abang None biasanya terlihat rapi dengan setelan baju adat Betawi yang selalu mereka gunakan setiap bertugas. 

Ternyata, tampilan mereka yang seperti itu, tak dibantu oleh stylist. Bahkan, mereka wajib untuk bisa melakukan makeup dan grooming secara mandiri. 

“Dari makeup sampai hairdo, ini harus dilakukan sendiri karena memang kami sudah diajarkan grooming secara mandiri sejak karantina,” kata Amanda. 

Amanda pun mengungkap, salah satu hairdo yang wajib dilakukan para None adalah cepol rambut. 

“Cepol rambut itu biasanya kami lakukan sendiri. Mudah kok, tinggal dikuncir, lalu disasak, setelah itu dipasangkan hairnet biar membentuk cepol. Setelah itu, dipasangkan hiasan ronce melati untuk melengkapi cepolannya itu,” jelas None Jakarta Selatan 2023 itu. 

Hal serupa juga diungkap oleh Nicho. Lantaran sudah terbiasa grooming secara mandiri, hal itu justru terbawa sampai sekarang dan menjadi kebiasaan sehari-hari. 

“Aku jadi overly prepared. Malah jadi kebiasaan kalau aku itu tampil rapi, rambut enggak pernah berantakan. Ya intinya, jadi lebih organized lah,” pungkasnya.