Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Tips Agar Tidak Memukul Anak Saat Emosi, Orangtua Harus Tahu

KOMPAS.com - American Academy of Pediatrics (AAP) telah melarang orangtua memberikan hukuman fisik kepada anak, termasuk memukul mereka. 

Pasalnya, memukul anak terbukti berdampak negatif, bahkan mengganggu perkembangan fisik, mental, dan emosional mereka. 

  • Cara Memarahi Anak yang Benar Tanpa Melukai Hatinya 
  • Dampak Memarahi Anak Sebelum Tidur, Bisa Picu Mimpi Buruk 

Oleh sebab itu, kemampuan mengendalikan emosi maupun amarah sangat penting bagi orangtua, agar tidak memukul maupun membentak anak. 

Tips agar tidak memukul anak 

Kompas.com merangkum tips agar tidak memukul anak saat emosi sebagai berikut, dilansir dari Psychology Today dan Pregnancy, Birth and Baby. 

1. Ketahui tanda marah 

Penting bagi setiap orang, termasuk orangtua untuk mengenali tanda-tanda saat marah, sehingga dapat mengambil tindakan sebelum kemarahan menjadi tidak terkendali, dikutip dari Pregnancy, Birth and Baby. 

Sejumlah tanda-tanda seseorang dalam kondisi marah antara lain, detak jantung cepat atau pernapasan lebih cepat, bahu tegang, mengatupkan rahang atau tangan, berkeringat, dan merasa gelisah. 

Melansir dari Psychology Today, saat diliputi amarah maka hormon dan neurotransmitter membanjiri tubuh. Kondisi itu menyebabkan otot-otot menjadi tegang, denyut nadi berdebar kencang, dan pernapasan Anda menjadi lebih cepat.

2. Jangan bertindak selagi marah 

Tips agar tidak memukul anak adalah jangan bertindak apapun selagi marah, dilansir dari Psychology Today. Tidak dipungkiri, saat marah seseorang merasa ingin bertindak untuk melampiaskan emosinya. 

Namun, tindakan yang dilakukan saat diliputi kemarahan justru akan menimbulkan penyesalan nantinya. 

Jika ingin berteriak, orangtua bisa masuk ke ruangan atau ke mobil. Dalam kondisi ruangan dan mobil tertutup, maka berteriaklah sehingga tidak bisa didengar anak maupun orang lain. 

Cukup berteriak saja tanpa menggunakan kata-kata apapun karena kata-kata justru membuat Anda semakin marah. Jadi, cukup teriak saja. 

Cara konstruktif untuk menangani kemarahan adalah dengan membatasi ekspresi kita terhadap kemarahan tersebut. Ketika sudah sudah tenang, kita bisa melakukan diagnosis, apa yang salah dalam hidup kita sehingga kita merasa marah dan apa yang perlu kita lakukan untuk mengubah situasi tersebut. 

3. Tinggalkan ruangan sejenak

Jika orangtua merasa hendak mulai marah, maka tinggalkan ruangan dan pergi ke tempat yang tenang. Namun, sebelum meninggalkan ruang, pastikan anak dalam kondisi aman. 

Orangtua bisa mengatakan kalimat berikut kepada anak, dengan tenang. 

“Saat ini ibu/ayah sedang marah untuk membicarakan hal ini. Ibu/ayah akan mengambil waktu untuk menenangkan diri,” dilansir dari Psychology Today.

Segera kembali jika Anda sudah berhasil menenangkan diri, karena tidak baik meninggalkan anak-anak sendirian dalam waktu lama. 

  • Apakah Boleh Orangtua Sesekali Memarahi Anak?
  • 5 Dampak Anak Sering Dimarahi dan Dipukul yang Wajib Diketahui

4. Hitung hingga 10 

Jika orangtua merasa hendak marah di depan anak, maka coba teknik hitung sampai 10. 

Orangtua perlu menyadari bahwa keadaan marah adalah awal yang buruk untuk melakukan reaksi apapun. Sebaliknya, berikan waktu pada diri sendiri untuk tenang. 

5. Tarik nafas 

Tarif nafas dalam-dalam merupakan salah satu jurus jitu untuk menenangkan diri. Sambil menarik nafas, cobalah untuk menoleransi perasaan marah tersebut. 

Dengan demikian, kita bisa menyadari bahwa di balik rasa marah tersebut terdapat ketakutan, kesedihan, kekecewaan. Biarkan diri Anda merasakan perasaan itu dan amarah akan hilang.

6. Cuci muka 

Selain tarik nafas, mencuci muka dan membasuh tangan bisa menjadi cara menangani amarah. Orangtua bisa meninggalkan anak sejenak ke kamar mandi untuk mencuci muka atau membasuh tangan. 

Bagi orangtua yang beragam Islam, bisa mengambil wudhu untuk menenangkan diri saat marah, dilansir dari situs Kementerian Agama. 

  • 6 Cara Menasihati Anak Remaja Laki-laki, Jangan Diceramahi
  • 7 Cara Menasihati Anak Laki-laki yang Susah Diatur 

7. Ucapkan mantra 

Orangtua juga bisa menenangkan diri saat marah dengan memberikan afirmasi positif lewat beberapa mantra. Misalnya, mengucapkan sejumlah kalimat berikut ini saat marah kepada anak: 

“Dia (anak) bertingkah seperti ini karena dia membutuhkan bantuanku untuk mengendalikan perasaannya” 

“Anak-anak membutuhkan kasih sayang dariku”

“Aku bisa mengatasi kondisi ini dengan tenang”. 

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/03/26/174000620/7-tips-agar-tidak-memukul-anak-saat-emosi-orangtua-harus-tahu

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke