Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sederet Karya Mendiang Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo

KOMPAS.com - Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, meninggal dunia pada Rabu (24/4/2024) pukul 01.00 WIB dini hari, pada usia 96 tahun.

Semasa hidupnya, Mooryati dikenal sebagai sosok yang sangat aktif dan memiliki kontribusi besar kepada negara dalam berbagai bidang, khususnya wellness dan kecantikan. Ia merupakan pendiri Yayasan Puteri Indonesia (YPI) pada 1992, yang menaungi kontes kecantikan Puteri Indonesia

Mooryati, yang dikenal sebagai sang ‘Empu Jamu’ ini, juga berkiprah di bidang politik sebagai Wakil Ketua MPR RI untuk periode 2004 – 2009. 

Mooryati juga merilis sejumlah buku yang berisi pengetahuan seputar bidang keahliannya. Masyarakat bisa mengenang sosok dan pemikiran Mooryati lewat karya-karyanya tersebut. 

Berikut sejumlah buku karya mendiang Mooryati Soedibyo: 

1. Buku berjudul "Seni Ngadi Saliro dan Ngadi Busono" (Beauty Therapy The Art of Dressing ), dirilis pada 1978. 

Buku ini berisi seputar tradisi dan budaya Jawa, seperti dikutip dari Antara.

Mooryati merupakan keturunan bangsawan, lantaran mendiang adalah cucu Raja Kasunanan Surakarta Paku Buwono X. Lewat buku tersebut, ia mengenalkan sekaligus melestarikan tradisi dan budaya Jawa yang sudah dilakoninya sejak kecil di Keraton Surakarta. 

2. Buku berjudul "Alam Sumber Kesehatan" (Nature is The Source Of Health ), dirilis pada 1998. 

Buku ini merupakan ensiklopedia aneka jamu. Seperti diketahui, sosok Mooryati Soedibyo dikenal sebagai ‘Empu Jamu’. Bahkan, Mooryati mendapatkan penghargaan “Empu Jamu” dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pada 2008.

Melansir dari situs resmi Mustika Ratu, sejak usia muda Mooryati Soedibyo telah memiliki gaya hidup sehat dengan meracik dan meminum jamu. 

“Sejak muda saya rajin minum jamu, saat ini pun saya masih rajin. Saya biasanya minum beras kencur yang saya buat sendiri di rumah,” tutur Mooryati Soedibyo, dikutip dari situs Mustika Ratu. 

Racikan jamunya berasal dari bahan-bahan alami seperti gula asam, beras kencur, dan kunir asam. Kebiasaan ini, bukan hanya sekadar tradisi keluarga, tetapi juga menjadi fondasi kehidupan sehat dan kecantikan yang tetap terjaga hingga Mooryati tutup usia.

3. Buku berjudul "Pengantin Indonesia" (Indonesian Wedding Dress, Make Up, and Tradition), dirilis pada 2000. 

Buku ketiganya ini, menggambarkan beragam keindahan dan kecantikan tradisi pengantin di Tanah Air. 

4. Buku berjudul "Busana Keraton Surakarta Hadiningrat", dirilis pada 2003.

Buku keempatnya ini, juga diterbitkan dalam versi bahasa Inggris. 

5. Buku berjudul "Transforming Women’s Voice", yang dirilis pada 2010. 

Buku ini, menceritakan pengalamannya selama lima tahun sebagai anggota lembaga legislatif, tepatnya Wakil Ketua MPR RI periode 2004 – 2009. 

6. Buku berjudul "Familiy Business Response to Future Competition", yang dirilis pada 2010. 

Sesuai judulnya, buku ini berisi pengalaman Mooryati Soedibyo dalam mendirikan dan membesarkan Mustika Ratu, menjadi salah satu perusahaan produsen kosmetik dan jamu ternama di Indonesia. 

Buku ini juga dilengkapi dengan pengalaman para pemimpin perusahaan berbasis keluarga yang sukses lainnya. 

7. Buku berjudul, "Menerobos Tradisi Memasuki Dunia Baru, The Untold Story, DR Hj. BRA Mooryati Soedibyo", dirilis pada 2016. 

Buku terakhir ini, merupakan autobiografi perjalanan hidup Mooryati Soedibyo. Buku yang diluncurkan bertepatan dengan peringatan Hari Kartini 2016 ini, menceritakan kehidupan Mooryati sejak berusia tiga tahun di lingkungan Keraton Surakarta. 

Mulai dari membiasakan berbahasa Jawa dengan baik, belajar tata krama, tata seni dan tradisi sarana perawatan kesehatan dan kecantikan, peribahasa, serta filosofi keraton.

Selain menulis buku, Mooryati Soedibyo juga pernah memproduksi film berjudul “Sultan Agung-Tahta Perjuangan dan Cinta” yang dirilis pada 2018 lalu. Mendiang merupakan produser film, bersama dengan  Putri Kuswisnu Wardani dan Haryo Tedjo Baskoro. 

Film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo itu, dibintangi oleh Ario Bayu, Marthino Lio, dan Anindya Kusuma Putri. 

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/04/24/114000320/sederet-karya-mendiang-pendiri-mustika-ratu-mooryati-soedibyo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke