Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bernostalgia Lewat Lagu "End Of Beginning"

SAAT ini, lagu 'End Of Beginning' menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat terutama di media sosial.

Bermula viral pada aplikasi TikTok, lagu tersebut berhasil menduduki peringkat 16 pada kategori lagu alternatif populer di Billboard.

'End of Beginning' karya Djo atau Joe Keery menceritakan tentang seseorang yang mengungkapkan rasa rindu terhadap dirinya di masa lalu dengan bernostalgia.

Apa itu nostalgia?

Nostalgia dapat diartikan sebagai kerinduan akan masa lalu. Walau masa lalu sering dikaitkan dengan pengalaman pahit, tetapi nostalgia tidak hanya terbatas akan hal itu.

Misal, seseorang dapat bernostalgia ketika mengingat kembali masa-masa menyenangkan di hidupnya seperti kenangan-kenangan indah dari teman dekat ketika berada di jenjang sekolah dasar.

Dalam lagu 'End Of Beginning', terdapat bait yang berbunyi "And when I'm back in Chicago, I feel it. Another version of me, I was in it."

Bait tersebut menyiratkan ketika berada di Kota Chicago, Djo mengalami nostalgia. Ia kembali mengingat masa-masa yang dihabiskan pada kota tersebut.

Dalam sebuah wawancara, Djo mengatakan, dirinya terpaksa meninggalkan Kota Chicago untuk menjadi seorang aktor.

Dengan menampilkan lagu 'End Of Beginning', para pengguna TikTok membuat tren yang menunjukkan kenangan berharga dan kerinduan mereka terhadap suatu kota.

Namun, banyak juga yang melalui tren tersebut membagikan berbagai pengalaman pribadi dan momen penting dalam hidup mereka. Contohnya, momen kelulusan jenjang perkuliahan atau acara pernikahan.

Apa yang menyebabkan seseorang melakukan nostalgia?

Tidak hanya melalui lagu seperti 'End Of Beginning', seseorang dapat bernostalgia karena banyak hal. Beberapa di antaranya adalah wangi, rasa, benda, film, tempat hingga waktu.

Banyak orang yang setelah berpisah dengan pasangannya melakukan nostalgia ketika menemukan barang pemberian atau menyantap makanan favorit pasangannya.

Mereka akan secara otomatis teringat dengan sosok pasangan dan momen-momen yang telah dilalui bersama.

Dapat dikatakan kalau nostalgia dapat terjadi karena manusia sering kali mengaitkan orang-orang tertentu ke dalam suatu peristiwa, lokasi, hingga barang-barang. Dengan demikian, mereka akan merasa lebih dekat dengan orang tersebut.

Apakah bernostalgia bermanfaat?

Hingga saat ini, pertanyaan tersebut belum memiliki jawaban yang pasti karena masih diperdebatkan.

Beberapa psikolog mengatakan ketika melakukan nostalgia, maka dapat meningkatkan suasana hati dan membantu mengatasi kesepian.

Contohnya, terdapat seorang mahasiswa yang sedang merasa lelah dan kesal dengan tugas yang diberikan oleh dosen.

Namun, ketika lagu 'You're On Your Own Kid' karya Taylor Swift diputarkan, dirinya kembali teringat akan momen di mana ia diterima di kampus impian.

Bagi orang tersebut, lagu itu telah menemaninya selama memperjuangkan kampus impian. Akibatnya, ia merasa semangat kembali untuk mengerjakan tugas yang diberikan, mengingat jerih payah yang telah dilalui untuk menjadi seorang mahasiswa di kampus ini, kampus impiannya.

Contoh tersebut dapat diartikan juga kalau nostalgia mengingatkan kita akan hal-hal baik yang telah kita lalui. Tentunya, menjadikan hidup menjadi lebih bermakna dan berharga.

Seorang peneliti bernama Dr. Juliana Breines mengatakan, kalau nostalgia memiliki efek positif pada manusia.

Berdasarkan penelitian yang dilakukannya dengan relawan sebagai subjek, dengan bernostalgia, manusia akan merasa bahagia akibat emosi positif yang dirasakan.

Kemudian, tidak sedikit peneliti yang mengungkapkan kalau nostalgia adalah sumber psikologis yang dapat membuat manusia merasa dicintai dan aman.

Dalam konteks mendengarkan lagu yang mampu membuat kita bernostalgia, seperti ‘End Of Beginning’, beberapa studi di tahun 2012 juga menyatakan kalau hal ini dapat menghangatkan badan manusia secara tidak sadar.

Berbanding terbalik, terdapat penelitian yang menyatakan kalau bernostalgia tidak memberikan dampak positif yang disebutkan.

Contohnya, seorang perempuan baru saja kehilangan sosok ibu di hidupnya. Secara tidak sengaja, ia melihat seseorang pelayan mengantarkan makanan kesukaan mendiang ibunya di suatu restoran.

Perempuan tersebut akan teringat kembali dengan sosok ibu dan merasa semakin sedih. Maka, dapat disimpulkan kalau manfaat dari nostalgia bergantung pada cara seseorang memandang masa lalu.

*Karissa Veren, Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara
Niken Widi Astuti, Dosen Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/04/24/145450320/bernostalgia-lewat-lagu-end-of-beginning

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke