Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melipat Rupiah dari Modifikasi Sepeda

Kompas.com - 15/03/2010, 13:46 WIB

Untuk suku cadang, ada dua jenis, yakni klasik dan baru. Untuk mendapatkan suku cadang klasik, Krisna biasanya minta bantuan teman-temannya dari luar kota untuk mencarinya. seperti di Yogyakarta, Semarang, Solo, dan Medan. Untuk suku cadang baru, Krisna mendapatkannya dari seorang agen yang merupakan pengimpor suku cadang asal Taiwan.

Tarif modifikasi low rider yang ditawarkan bengkel Krisna minimal Rp 1,5 juta-Rp 2 juta. Ini untuk pembuatan low rider lengkap dari nol. Krisna mengaku tidak pernah melayani modifikasi dengan cara mengubah sepeda yang sudah ada menjadi low rider.

Selain low rider, Krisna juga memodifikasi model sepeda lain, seperti limo, cruiser, chopper, basman, dan fire bike. Ini adalah model-model sepeda untuk life style, seperti halnya low rider.

Seperti namanya, limo adalah sepeda genjot yang terinspirasi dari sedan limosin. Panjang sepeda ini bisa mencapai 2 meter. Sementara itu, chopper adalah sepeda yang terinspirasi dari motor gede (moge) Harley Davidson. Lalu, cruiser adalah sepeda yang bentuknya mirip sepeda pantai.

Dari sekian jenis ini, Krisna bilang yang paling enak dikendarai hanya chopper. "Sepeda-sepeda ini memang hanya untuk life style bukan dikejar dari sisi fungsionalnya," katanya.

Dari bisnis modifikasi sepeda low rider saja berikut penjualan suku cadangnya, bengkel Krisna bisa meraup omzet Rp 7 juta per bulan.

Modifikator sepeda low rider lainnya adalah Hendra Prasetya. Bersama ketiga rekannya asal Bandung, Jawa Barat, Hendra juga memilih hanya menerima pembuatan sepeda utuh dan tidak menerima perombakan sepeda. "Karena sepeda yang sudah jadi memiliki tema berbeda sehingga banyak yang harus dirombak. Tipe bahan besinya juga beda," kata pria yang akrab disapa Pras ini.

Pras menggagas pendirian bengkel sepeda custom sejak 2009. "Semuanya berawal dari hobi dan mendesain sepeda milik sendiri. Karena ada yang tertarik dan minta dibuatkan, ya, akhirnya saya membuka bengkel," ujarnya.

Meski belum memberi nama bengkelnya, hasil kerja Pras dan teman-temannya cukup dikenal. Selain pemasaran dari mulut ke mulut, dia juga mempromosikan hal itu lewat internet. Pemesan yang datang ke bengkelnya kebanyakan dari kalangan muda, seperti komunitas sepeda atau skate board.

Dalam rnemodifikasi low rider, kata Pras, proses tersulit adalah mendesain dan mencari bahan baku. Untuk soal terakhir, bahkan Pras harus pandai memilih bahan baku yang harganya sesuai dengan isi kantong pelanggannya. "Tidak semua pemesan memasang budget khusus. Ada juga yang mengikuti desain dan harga yang ditawarkan," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com