Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Donor Darah sebagai Gaya Hidup

Kompas.com - 30/11/2010, 22:51 WIB

Jusuf Kalla menjelaskan, kenapa kampus diajak bekerjasama. Karena di kampus terdapat belasan ribu, bahkan puluhan ribu generasi muda, yang usianya 20-an tahun. Ketua PMI itu menyatakan yakin, mahasiswa sehat dan kualitas darahnya sangat baik, serta semua pendonor bebas HIV/AIDS dan narkoba.

"Kalau dari 20.000 mahasiswa, misal lima persen saja yang donor, maka sekali donor terkumpul 1.000 kantung darah. Jika dua kali setahun, maka diperoleh 2.000 kantung darah. Ribuan orang jadi tertolong jiwanya. Yang diambil akan lebih sehat, karena siklusnya, yang diberi darah apalagi," tandas Kalla.

Menurut mantan Wakil Presiden RI itu, donor darah ini semacam arisan. Hari ini kita donor, mungkin besok atau hari lain, anak kita butuh darah. Dengan keberadaan Gerai Donor darah di tengah mahasiswa, aksi menyumbangkan darah diharapkan bisa menjadi bagian dari gaya hidup generasi muda. Selain menyehatkan, donor darah itu gaya untuk dilakukan.

Gerai Donor Darah di Universitas Trisakti merupakan gerai kedua dibuka di kampus, sebelumnya Universitas Hasanuddin, Makassar. Segera menyusul Universitas Indonesia, Depok, Universitas Islam Negeri Jakarta, Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung, dan Universitas Tujuh Belas Agustus, Surabaya.  

 

Ada juga di mal

Ketua PMI Jusuf Kalla menjelaskan, Sekarang ini minat donor darah luar biasa. Di Jakarta, dia menyontohkan 30-an mobil unit habis dipesan tiap hari. Untuk kegiatan aksi donor darah terlaksana, harus pesan dua bulan sebelumnya.

Karena itu, gerai donor darah diperbanyak. Sasaran tidak hanya kampus perguruan tinggi, tapi juga pusat perbelanjaan, mal. Pengunjung mal banyak, jika ada gerai donor darah, mereka akan termotivasi. Selain menggugah warga menjadikan aksi donor darah sebagai bagian gaya hidup, juga untuk mencukupi kebutuhan darah, yang persediaannya selama ini sangat kurang.  

"Persediaan darah ke depan harus mencukupi kebutuhan empat hari. Kondisi sekarang baru mencukupi kebutuhan dua hari," kata Jusuf Kalla.

Secara nasional, kebutuhan darah mencapai 4,8 juta kantung darah setiap tahunnya. Dibukanya gerai-gerai donor darah di kampus dan mal menjadi salah satu antisipasi PMI untuk memenuhi kebutuhan kantung darah yang diperlukan.

Dijelaskan, jika donor darah sebagai gaya hidup, maka ada peluang peningkatan persediaan darah. Penyediaan darah oleh PMI baru tercapai 0,7 persen jumlah penduduk (1,9 juta kantung, tahun 2009 ) dan persediaan darah baru mencukupi kebutuhan 2 hari.

Pencapaian ini jauh dari target WHO yang 2 persen jumlah penduduk atau 4,8 juta kan tung per tahun dan persediaan darah mencukupi kebutuhan 4 hari. Jadi masih kurang sekitar 2,9 juta kantung.

Salah satu strategi yang kini dilakukan PMI adalah bekerjasama dengan perguruan tinggi dan pengelola mal. Sampai saat ini sudah ada lima mal yang buka Gerai Donor Darah, yaitu Mal Senayan City dan Tanah Abang, Jakarta; Mal Metropolitan, Bekasi; Mal Tunjungan Plaza, Surabaya; dan Mal Mari Plaza, Makassar.

Jusuf Kalla berharap, mal-mal yang potensi pengunjungnya bisa mencapai 50.000 orang per hari, diminta punya gerai donor darah. Jika di mall ada gerai donor darah, para pengunjung akan menyempatkan diri donor darah, yang hanya butuh waktu sebentar, sekitar 10 menit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com