Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PARIWISATA

Mengeksplorasi Keajaiban Komodo

Kompas.com - 06/12/2010, 14:37 WIB

Dari puncak Bukit "Sulphurea Hill", lansekap TNK bisa terlihat jelas. Lokasi ini pula yang sering digunakan untuk pengamatan burung terutama burung kakatua kecil jambul kuning (Cacatua sulphurea). Oleh karena itu pula puncak bukit tersebut dinamakan Sulphurea.

Perjalanan berkeliling berakhir sekitar pukul 10.00 WITA. Para pamandu hanya membawa kami pada rute medium sekitar 3,5 kilometer dengan waktu tempuh lebih kurang 90-120 menit. Meski perjalanan di Pulau Komodo usai, namun keindahan TNK belum usai.

Cruise Merry selanjutnya membawa kami menuju pink beach, pantai berpasir merah muda yang banyak dikunjungi wisatawan karena memiliki spot diving dan snorkling yang baik. Pink Beach lokasinya tidak jauh dari Loh Liang karena memang masih berada di pulau yang sama. Hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk menuju Pink Beach.

TNK sedikitnya memiliki 18 spot diving dan snorkling terbaik yang tersebar dari Puau Komodo hingga Pulau Rinca. Sedikitnya ada 18 spesies satwa air antara lain ikan hiu, lumba-lumba, ikan pari, dan penyu.

Pagi harinya, kami pun beranjak menuju Loh Buaya di Pulau Rinca. Loh Buaya lebih dekat dijangkau dari Labuan Bajo, hanya membutuhkan waktu sekitar 30-45 menit saja. Namun matahari jauh lebih terik dibandingkan kemarin saat mengunjungi Pulau Komodo. Padahal Pulau Rinca lebih terbuka dan sedikit sekali pohon besar yang tumbuh. Tak perlu menunggu lama, keringat pun sekejap membasahi tubuh.

Di gerbang masuk Loh Buaya, ratusan monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) bertenger di pohon bakau. Perjalanan pun dimulai, Kali ini Jackson memimpin, ditemani Ande Kefi, Yusuf Jenata, dan Muhammad Shaleh. Pertama mereka menunjukan deretan beberapa kerangka kepala kerbau, rusa, kuda, dan babi hutan yang pernah dimangsa komodo.

Lama kami berjalan, tujuh ekor komodo berteduh di bawah kolong dapur, tempat biasa ranger memasak. Aroma ikan dan daging mengundang komodo untuk mendekat di sekitar dapur. Komodo sangat sensitif terhadap bau darah dan bangkai. Bahkan reptil raksasa ini bisa mencium darah dan bangkai dari jarak 20 kilometer dengan lidahnya.

Dan keindahan TNK saat ini sedang dipertaruhkan. Rencananya 28 finalis akan memperebutkan tujuh pesona keajaiban dunia yang baru (new 7 wonders) melalui voting online di www.new7wonders.com. hasil voting akan diumumkan 11 November 2011. New7Wonders memang memiliki peran strategis meningkatkan pariwisata Indonesia, terlebih bila Indonesia masuk dalah tujuh besar keajaiban dunia yang baru. Namun apakah Komodo bisa masuk ke dalam tujuh keajabiban dunia yang baru? Kita tunggu jawabanya tahun depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com