Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menangkis Warisan Diabetes

Kompas.com - 02/02/2011, 16:34 WIB

8. Jauhi stres
Mengalami stres yang kronis bisa membawa gula darah kita ikut memuncak. “Ketika stres, tubuh kita akan meningkatkan kadar gula darah untuk mempersiapkan melakukan aksi,” jelas Richard Surwit, PhD, penulis buku The Mind Body Diabetes Revolution.  Jika sel kita resisten terhadap insulin, maka gula akan menumpuk dalam darah dan memicu terjadinya diabetes kronis. Berita baiknya, ternyata melakukan latihan relaksasi yang simpel dan program pengendalian stres bisa membantu kita mengendalikan peningkatan kadar gula darah, demikian temuan studi dari Dike University.

Coba beberapa tip relaksasi yang sudah teruji berikut ini:
* Mulai hari dari dengan yoga, meditasi, atau berjalan kaki.
* Lakukan pernafasan dalam dan perlahan sebanyak 3 kali sebelum menerima telepon, menyalakan mobil, menyuapi anak, atau aktivitas lain.
* Buat hari Minggu sebagai harinya bersenang-senang dengan keluarga, relaksasi, atau beribadah. Hindari mengisi hari libur dengan tugas wajib, seperti berkebun, belanja bulanan, atau menyelesaikan tugas kantor.

9. Dapatkan istirahat malam terbaik
Yale University melakukan studi pada 1.709 pria, dan menemukan bahwa sukarelawan yang secara reguler tidur kurang dari 6 jam akan mengurangi risiko diabetes hingga dua kali lipat. Sedangkan sukarelawan yang tidur lebih dari 8 jam akan memangkas risiko hingga 3 kali lipat. Hasil yang sama juga terjadi pada kaum wanita.

“Saat kita kurang atau tidur terlalu berlebih, sistem saraf kita akan tetap waspada,” ujar Klar Yaggi, MD, asisten profesor pulmonary medicine dari Yale University. Kondisi tersebut juga akan mengganggu hormon yang mengatur gula darah. Studi oleh Columbia University menemukan bahwa tidur kurang dari 5 jam akan meningkatkan risiko darah tinggi sebanyak dua kali lipat. Untuk mendapatkan tidur yang baik, hindari mengonsumsi kopi di sore hari, tinggalkan pekerjaan di kantor, dan jangan nonton TV hingga larut.

10. Cari teman
Menurut studi yang dipublikasikan dalam Diabetes Care, penyakit diabetes lebih banyak terjangkit 2,5 kali lipat pada wanita yang hidup sendiri, dibanding wanita yang hidup dengan pasangan, anak, atau teman dekat lain. Para peneliti menelisik bahwa status ibu rumah tangga berperan dalam perkembangan toleransi glukosa dalam diabetes di antara 461 wanita berusia 60-64 tahun.

Tetapi, jangan takut jika kita hidup sendiri, faktor gaya hidup yang bisa menjelaskan penemuan ini. Biasanya, wanita yang hidup sendiri akan memiliki kebiasaan merokok, meminum alkohol, dan tidak memiliki pola makan yang sehat. Jadi kalau kita masih hidup sendiri cara untuk terhindar dari diabetes adalah tetap setia dengan gaya hidup sehat.

(Prevention Indonesia Online/Astrid Anastasia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com