Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Enterobacter Sakazakii" yang Membuat Panik

Kompas.com - 12/02/2011, 07:05 WIB

M Zaid Wahyudi Tidak segera diumumkannya susu formula mengandung bakteri Enterobacter sakazakii, sesuai hasil penelitian Institut Pertanian Bogor, membuat banyak orangtua panik. Meskipun sampel susu yang diteliti diambil pada 2003-2006, rasa resah itu juga dialami orangtua yang baru memiliki bayi.

Bakteri Enterobacter sakazakii atau sesuai penamaan baru disebut Cronobacter sakazakii adalah salah satu jenis bakteri patogen yang bisa menimbulkan penyakit. Sesuai namanya, enterobacter, bakteri ini juga ditemukan dalam saluran pencernaan manusia dan hewan.

Guru besar Fakultas Teknologi Pertanian yang juga ahli mikrobiologi pangan Universitas Gadjah Mada, Endang Sutriswati Rahayu, Jumat (11/2) di Jakarta, mengatakan, E sakazakii ada di mana-mana, termasuk di udara. Karena itu, sumber pencemarannya pun bisa dari mana-mana. ”Hingga saat ini belum diketahui dosis infeksi bakteri ini hingga dapat menimbulkan penyakit,” katanya.

Selain pada susu formula, E sakazakii banyak ditemui dalam berbagai produk olahan pangan lain, seperti keju atau roti fermentasi.

Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia Badriul Hegar mengatakan, bakteri ini dapat menyebabkan radang selaput otak atau meningitis, adanya bakteri dalam darah (bakteremia), penyebaran bakteri patogen dalam jaringan darah (sepsis), radang usus halus dan usus bear (enterokolitis), hingga kematian sel (necrosis).

Meskipun bakteri ini dapat menyerang berbagai kelompok usia, bayi adalah kelompok paling rentan. Risiko makin besar pada bayi berumur kurang dari 28 hari, bayi lahir prematur, bayi dengan berat lahir kurang dari 2 kilogram, atau bayi berimunitas rendah.

Publikasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 13 Februari 2004 menyebutkan, sejak 1961-2003 hanya ditemukan 48 bayi sakit karena terinfeksi E sakazakii.

Susu formula

Badriul mengatakan, susu formula adalah susu yang diperuntukkan sebagai makanan khusus bagi bayi karena kesesuaiannya untuk pengganti air susu ibu (ASI). Susu formula ini hanya bagi bayi hingga usia 12 bulan. Susu untuk anak balita tak disebut susu formula.

WHO dalam Petunjuk Penyiapan, Penyimpanan, dan Perlakuan Susu Formula (2007) menyebutkan, tak ada susu formula yang sepenuhnya steril. Potensi pencemaran susu formula terhadap bayi membesar jika proses penyimpanan dan penyiapan bagi bayi tidak sehat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com