Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kreatif dengan Sepatu Lukis

Kompas.com - 07/03/2011, 09:08 WIB

”Untuk menyetrika tali, ada pembantu mertua yang saya beri penghasilan tambahan untuk menyetrika. Sementara tas untuk sandal dibuat Mbak Ani, orang yang dulu membantu saya sewaktu saya tinggal di Yogya,” kata Dian.

Sebelum menjalankan bisnis di Jakarta, Dian sudah merancang prototipenya sejak masih berdomisili di Yogyakarta. Di Kota Gudeg ini, Dian sibuk mengurus komunitas Kampung Halaman.

Maka, ketika dia kembali ke Jakarta pada awal tahun 2010, persiapan untuk membuat sandal Napaktilas tidak terlalu lama, hanya sekitar 3 bulan. Solnya dibuat oleh perajin sepatu di Bandung berdasarkan desain yang sudah dibuat. Sementara tali dari bahan kain dan tali sepatu serta manik-manik untuk penjepit tali dan penghias sandal dibeli sendiri di Jakarta.

Untuk sementara ini, sol yang dipakai masih berupa sol tipis dengan tebal sekitar 1 cm. Baru ke depannya, Dian berencana menambah model dengan sol model wedges sesuai permintaan konsumen.

Sandal tali kreasi Dian ini berbeda dengan sandal lain yang umumnya kita jumpai di toko-toko. Dian membebaskan konsumen mengkreasikan lilitan tali katun tersebut.

Maka, saat kita membeli satu paket sandal Napaktilas, kita akan mendapatkan sol yang belum dipasangi tali. Untuk satu paketnya, pembeli akan mendapat sepasang sol, dua pasang tali (polos dan bermotif), manik-manik untuk mengikat tali, kartu bergambar beberapa desain, dilengkapi tas yang terbuat dari kain. Karena bermaterikan kain katun, tali pun mudah untuk dililitkan di kaki. Selain itu, sandal terasa lebih nyaman saat dipakai.

Menjual keunikan
Desain unik menjadi andalan sandal Napaktilas dan sepatu lukis Spotlight. Dalam satu paket sandal yang sepasangnya dihargai Rp 185.000 (tanpa kotak) itu, pembeli akan mendapat dua pasang tali, polos dan bermotif. Konsumen juga bisa memilih jenis tali yang diinginkan melalui pemesanan secara online.

Tanpa memasangkan tali pada solnya, semula Dian bermaksud agar konsumen bisa mendesain cara melilitkan tali sekreatif mungkin. Untuk itu, dia tidak banyak menginformasikan cara menjalin tali tersebut. Di sebuah kartu yang disertakan dalam paket sandal, hanya ada beberapa foto variasi sandal yang sudah jadi.

”Tetapi, ternyata banyak yang kesulitan cara membuatnya. Sampai-sampai saya pernah melakukan tutorial melalui telepon kalau ada yang bertanya,” tutur Dian. Dian kini berencana akan membuat video cara mengikat tali untuk mengatasi kesulitan konsumennya.

Selain melalui desain jalinan tali, Dian berkreasi melalui pemilihan motif kain. Kalau pada awalnya hanya ada kain polos satu warna, sekarang ada kain dengan lapisan warna berbeda, tali sepatu, dan kain batik. Untuk ke depan, Dian berencana mengeksplorasi beberapa kain tradisional, seperti lurik, kain dari Baduy, dan tenun, untuk dijadikan tali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com