KOMPAS.com – Sebagai kapital mode, Paris selalu memiliki cita rasa tinggi terhadap selera berbusana. Rasa cinta mereka terhadap fashion diterjemahkan lewat sikap menghargai dengan tidak merusak tren yang berlaku, tidak mencorengnya dengan busana asal "tabrak", dan tampil berlebihan.
Walaupun di Paris bertebaran perancang adibusana dengan koleksi spektakuler, kaum perempuan dari kota paling gaya di dunia ini cenderung sederhana dan membumi, tanpa mengorbankan nuansa chic yang menjadi ciri khas perempuan Paris yang dikenal dengan sebutan Parisian.
Permainan warna dasar menjadi kunci dari gaya para Parisian, sehari-hari mereka lebih suka mengenakan busana warna hitam, putih, nude, gading, coklat, dan abu-abu. Bagi mereka, warna-warna campuran yang menghasilkan rona terang hanya dikenakan pada momentum tertentu, atau sekadar berfungsi sebagai sentuhan yang menghidupkan nuansa monokrom.
Jika bintang Hollywood menganut paham "semakin bling-bling semakin trendi", tidak demikian untuk para pesohor Paris berikut ini:
Marion Cotillard, berinvestasi pada satu gaya
Pemeran Miranda pada film epik The Dark Knight Rises ini memiliki strategi untuk tampil gaya tanpa menghamburkan uang. Padu-padan busana Cotillard mengajarkan bahwa gaya klasik tidak lekang oleh waktu. Jadi, dibandingkan membeli berbagai gaya busana yang hanya akan usang terlipat di dalam lemari, lebih baik berinvestasi pada satu koleksi yang jelas dan tidak memiliki batas waktu.
Ines de la Fressange, fashion adalah "taman bermain"
Jangan terlalu banyak khawatir, fashion bukan matematika, tidak ada rumusan baku yang "haram" untuk dilanggar. Meskipun terdapat aturan, jangan takut menjadi pembangkang. Karena menurut Ines, fashion adalah fantasi, dan setiap individu memiliki fantasi yang tidak sama. Maka ekspresikanlah mimpi Anda, jangan terlalu banyak mendengar, orang lain hanya tahu sedikit tentang Anda, dan biarkanlah begitu.
Julia Restoin Roitfeld, setiap perempuan wajib memiliki material kulit dalam lemarinya
Gaya Julia mengenakan celana kulit yang melebar di bagian bawah sempat diperdebatkan sebagai "langkah" yang berani. Di Indonesia, model celana seperti ini dikenal dengan istilah kulot, dan diperuntukkan bagi Anda yang memiliki postur tubuh mungil dan kurus. Bila tubuh Anda berisi, jangan sesekali mengenakannya, Anda akan terlihat semakin lebar.
Catherine Deneuve, riasan wajah Parisian memiliki karakter
Bagaimana cara membedakan antara perempuan Paris asli dan yang pendatang? Lihat saja wajahnya! Jika riasan terbilang menor, dipastikan bukan kelahiran Paris asli. Karena, menurut aktris senior yang kariernya meroket lewat film layar lebar, Belle du Jour, riasan yang ringan dan alamiah adalah kekuatan perempuan Paris. Pun, mereka sedang ingin "bermain" dengan make up, biasanya hanya fokus pada satu fitur wajah saja. Intinya, Anda harus tahu kelebihan wajah sendiri, setelah itu menonjolkan kecantikan adalah ritual yang mudah dan menyenangkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.