Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapan Pecinta Mode New York Terhadap Batik Kudus Denny Wirawan

Kompas.com, 24 Februari 2016, 07:00 WIB
Syafrina Syaaf

Penulis


KOMPAS.com –
Tepat di Hari Kasih Sayang atau Valentine (14/2/2016) silam, perancang busana asal Indonesia, Denny Wirawan, sukses menghelat pergelaran busana koleksi Balijava untuk Batik Kudus di Fashion Gallery New York Fashion Week 2016.

Sebanyak 15 padu padan dari koleksi Balijava untuk Batik Kudus ditampilkan Denny di depan segenap para undangan yang merupakan pecinta mode di New York, AS.

Gaya rancang dan motif yang dipersembahkan oleh Denny bisa dibilang mengembuskan angin segar di antara koleksi perancang asing yang kebanyakan mengedepankan busana siap pakai dengan konsep cenderung kasual.

Perbedaan yang nyata ini pun memberikan kesan tersendiri pada beberapa pecinta mode di salah satu negara bagian di Amerika Serikat tersebut.

KOMPAS.COM/SYAFRINASYAAF (ki-ka) Natasha dan Darria, pecinta mode New York yang hadir melihat persembahan Balijava Batik Kudus di New York Fashion Week 2016.

“Sangat menarik dan berbeda. Permainan gaya konstruktif menjadikan motif dan detil busana terlihat modern sekaligus elegan,” ujar Natasha, warga negara New York yang hadir di pergelaran busana Balijava Batik Kudus di Hotel Affinia, Manhattan, AS.

Kemudian, Daria mengatakan, dirinya belum pernah melihat dan mendengar kain batik. Bahkan, dia mengaku baru tahu bahwa koleksi Balijava yang dia saksikan merupakan warisan leluhur di Indonesia.

“Saya tidak pernah mendengar batik, tapi saya pernah dengar Indonesia,” imbuhnya.

Komentar serupa juga diutarakan oleh rekan Natasha yang bernama Darria.

Wanita berambut pirang dan berasal dari Rusia itu menyebutkan, dia sangat menyukai koleksi Balijava karena nuansa elegan yang mendominasi keseluruhan koleksi.

“Koleksi yang cantik. Sangat menarik perhatian karena berbeda dengan rancangan busana perancang lainnya. Saya suka detil bunga di antara warna-warna gelap,” terang Darria.

DOK. ISTIMEWA Oxanna, salah satu model yang melenggang memeragakan koleksi Balijava Batik Kudus

Selanjutnya, salah satu model yang turut melenggang memeragakan koleksi Balijava di panggung NYFW 2016, Oxanna, mengaku dirinya sempat merinding dan terharu ketika kali pertama merasakan busana Balijava menyentuh kulitnya.

Menurut dia, busana yang menebarkan kemegahan itu membuatnya begitu terharu dan terpana akan sebuah karya seorang perancang yang mencintai tempat negaranya berasal.

Denny Wirawan bersama Bakti Budaya Djarum Foundation berhasil mempersembahkan wastra Indonesia di atas pentas mode dunia pada hari Minggu (14/2/2016) di Fashion Gallery New York Fashion Week 2016.

Memadukan kontradiksi manis antara keanggunan bunga teratai dan ketegasan permainan motif wajik yang menjadi tema utama rancangannya, Denni memiliki harapan untuk memperkenalkan kain Indonesia secara mendunia di hadapan para pecinta mode New York pada waktu-waktu mendatang.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau