Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ika Krismantari

Ibu dari Senyum Pagi dan Nyala Cakrawala, penulis yang tinggal di kampung pinggiran Jakarta. Redaktur Pelaksana Ingat65.

Mengapa Nonton Konser Coldplay ke Singapura Penting buat Emak-emak?

Kompas.com - 03/04/2017, 11:32 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorHeru Margianto

Apalagi saya perhatikan akhir-akhir ini banyak muncul di sosial media pendapat yang memuliakan kebersamaan dengan si kecil yang dipelopori para artis dan sosialita yang mungkin tidak harus kerja kantoran dari Senin sampai Jumat.

Para ibu-ibu muda ini berkomentar bagaimana mereka menikmati kebersamaan yang tidak putus-putus dengan si kecil. Lalu, mereka berteori bahwa kedekatan yang harus dibina sedini akan menentukan kedewasaan pribadi si kecil nantinya.

Seorang artis berkata, berkat hubungan yang intim antara ibu dan anak bisa menciptakan anak yang tenang, yang hanya menangis 10 menit setiap harinya.

Wow! Betapa luang waktunya sampai bisa menghitung jumlah tangis anaknya.

Sebenarnya saya tidak masalah soal membangun kedekatan anak dengan meluangkan waktu banyak dengan mereka. Mungkin teori mereka benar adanya.

Tapi kita juga harus realistis, bahwa tidak semua ibu punya suami yang kaya dan waktu yang berjibun untuk meladeni anak mereka. Banyak yang harus bekerja dan sekolah yang saya percaya secara garis besar dilakukan untuk kebahagiaan buah hati mereka. 

Lalu, saya juga tidak sependapat ketika kebersamaan dengan anak disebut sebagai sebuah kewajiban dan dipakai untuk menghakimi ibu lain yang tidak bisa memberikannya.

Suatu hari, seorang teman mengirim pesan pribadi bagaimana dirinya galau dan sedih setelah mendapat komentar tidak sedap dari temannya di sosial media karena dirinya memutuskan untuk menaruh anaknya di tempat penitipan anak.

Si pengomentar adalah ibu rumah tangga dan anak seorang pimpinan, sementara teman saya sedang berusaha mencari kerja demi mencari duit tambahan sementara suaminya sedang sekolah.

Saya melihat betapa ibu-ibu sok tahu ini kadang-kadang menyebalkan apalagi dengan ceramahnya yang lagaknya melebihi ahli parenting.

Saya sendiri memilih melihat niat baik setiap ibu dalam membuat pilihan untuk dirinya dan anaknya. Saya percaya semua ibu baik dan selalu berupaya memikirkan dan juga memberikan kebahagiaan buat anak-anaknya.

Yang paling penting, jangan sampai kebahagiaan kita dan anak-anak ditentukan oleh ukuran orang lain.

Tetap ingat anak

Kembali ke konser, ketika saya berteriak, bernyanyi-nyanyi dan berjoget waktu konser, pikiran saya tetap tidak bisa jauh dari anak-anak yang saya tinggal.

Bahkan waktu lagu “Hymn For The Weekend” dinyanyikan, saya ingat saat ketika saya dan anak pertama saya suka menyanyikan lagu ini di dalam mobil dalam perjalanan menuju sekolah.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com