Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/11/2017, 07:59 WIB
|
EditorLusia Kus Anna

ACEH, KOMPAS.com - Mendongeng bukan sekadar cerita pengantar tidur. Mendongeng juga bisa merangsang perkembangan otak anak dan menguatkan ikatan dengan orangtua. Tetapi banyak juga orangtua yang bingung bagaimana harus menceritakan dongeng untuk buah hatinya karena menganggap mendongeng itu sulit.

Menurut penelitian di Harvard University, dongeng yang dibaca oleh para ayah memiliki manfaat lebih bagi anak-anak, terutama anak perempuan. Seorang peneliti, Elisabeth Duursma mengatakan efek mendongeng sangat besar, terutama jika sang ayah mulai membacakan berita bagi sang anak dibawah usia dua tahun.

Dibandingkan dengan para ibu, ternyata para ayah cenderung lebih mampu memancing imajinasi anak dengan diskusi imajinatif. Hal tersebut dapat meningkatkan kemampuan bahasa anak, karena lebih menantang secara kognitif dan merangsang kemampuan berpikir anak.

Pendongeng dari Komunitas Ayo Dongeng Indonesia (Ayodi) Cahyono Budi Dharmawan menggarisbawahi langkah penting dalam mendongeng adalah konsistensi.

“Orangtua kalau sudah tahu itu yang akan didapatkan, maka di rumah sediakan waktu yang benar-benar disiapkan untuk mendongeng,” kata Budi kepada Kompas Lifestyle saat media trip Bintang Nutricia di Festival Dongeng Internasional Indonesia (FDII), Aceh, Sabtu (11/11/2017).

Waktu yang disediakan untuk mendongeng idealnya antara 10 hingga 15 menit. Dalam waktu itu, orangtua bisa bercerita kepada anak terkait beberapa topik.

Budi menyarankan pemilihan topik tak perlu yang sulit. Bisa dimulai dengan menceritakan aktivitas di kantor yang menarik.

“Misalnya di kantor ayah makan suatu makanan yang rasanya pedas,” kata Budi yang mengatakan buku mendongeng juga bisa menjadi pilihan.

Selain itu juga bisa menggunakan ekspresi saat bercerita. Namun soal ekspresi ini, orangtua bisa mempelajari bila memang di awal belum menguasai. Kunci mendongeng adalah bercerita dari dan dengan hati.

“Kalau mencitai ceritanya, bercerita dari hati, ekspresi akan keluar sendiri, seperti kaya kita curhat ke temen deket, seperti itu saja,” katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com