JAKARTA, KOMPAS.com - Rinaldy ramah menyapa kami yang baru sepuluh menit menunggu di galerinya.
Dengan pakaian khas serba hitam —dari topi hingga sepatu, desainer aksesoris ini mempersilakan kami menaiki tangga lebih dulu, untuk menuju ruang kerjanya di lantai dua.
Sederhana, untuk sekadar menghormati tamu, katanya sembari melempar senyuman.
Setelah mempersilakan duduk, Yungyung sapaan akrab Rinaldy A. Yunardi, langsung mengawali cerita perjalanan hidupnya sejak kecil.
Cerita itu meluncur saat dia dipancing dengan kalimat pembuka mengenai tujuan kami untuk mengetahui lebih dalam tentang pria kelahiran Medan 47 tahun silam ini.
Yungyung kecil ternyata tak pernah bersentuhan dengan dunia busana dan bercita-cita menjadi desainer.
Baca juga : Kolaborasi 3 Desainer dalam Meramu Perbedaan
Bahkan, soal menggambar dan desain pun, asing baginya.
Pernah sekali menggambar dan dipajang di mading sekolah: Dua gambar gunung, lengkap dengan sawah dan pohon kelapa.
Lulus dari seragam putih abu-abu, Yungyung mantap memilih tak melanjutkan ke jenjang kuliah.
Dia merasa jalur kuliah bukan pilihan baik saat itu, karena dia didorong mengikuti jejak sang kakak tertua di dunia elektronik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.