Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/12/2017, 19:20 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber

Selanjutnya, sinyal listrik tersebut juga masuk ke area otak yang disebut dengan serebelum. Serebelum berfungsi mengkoordinasikan anggota tubuh. Itu sebabnya ketika Anda mendengarkan musik favorit, tanpa sadar Anda ingin ikut menghentakkan kaki, mengetuk jari, atau bahkan berjoget mengikuti irama lagu. Bagian otak lainnya yang disebut amigdala bekerja membantu mengatur emosi dan membantu membangkitkan ingatan bahagia akan lagu tersebut.

Di saat yang bersamaan, bagian otak temporal masih terus bekerja untuk menyimpan ingatan baru. Tujuannya, agar di masa depan ketika mendengarkan lagu yang sama, Anda akan otomatis mengaitkannya dengan ingatan yang menyenangkan.

Dengan demikian, terbuktilah manfaat mendengarkan musik sebagai metode murah meriah  untuk menghilangkan stres. Dan ini melibatkan begitu banyak kerja bagian otak dalam satu waktu.

Manfaat mendengarkan musik ternyata juga bisa berdampak pada manajemen pengobatan gejala skizofrenia dan depresi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Torres et al, mendengarkan musik dapat membantu perbaikan fungsi sosial pada orang-orang yang mengidap skizofrenia dan depresi. Selain karena peningkatan mood (dengan cara yang sama seperti di atas), musik dapat membantu mereka lebih bebas mengekspresikan diri mereka, membuat mereka merasa lebih rileks.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Errkila et al, pengidap depresi yang menjalani terapi musik sebagai terapi tambahan, akan mengalami perbaikan gejala yang lebih pesat daripada pasien yang hanya menerima terapi medis saja.

Musik juga kerap kali dilakukan sebagai salah cara untuk menenangkan mereka yang akan mengalami operasi atau tindakan lainnya, sehingga mereka dapat menjadi lebih rileks.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com