Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan Konsumsi Soda Donald Trump yang Tak Layak Dicontoh

Kompas.com - 13/12/2017, 12:58 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber CNN

KOMPAS.com - Donald Trump ternyata sangat menyukai diet coke atau cola tanpa gula. Berdasarkan laporan dari The New York Time, Presiden Amerika ini bisa menghabiskan selusin diet coke hanya dalam waktu sehari.

Kesukaanya pada minuman bersoda itu juga dialami banyak orang Amerika, termasuk salah satu pendahulunya,  Bill Clinton. Ia sering tertangkap kamera sedang memegang Diet Coke bersama dengan telepon seluler dan barang lainnya.

Jadi, apa yang terjadi pada mereka yang minum selusin kaleng minuman bersoda ini setiap hari? Mengingat dalam label kemasannya, minuman ini mengandung campuran pemanis aspartam, serta perasa buatan dan alami.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minuman dengan pemanis buatan justru dapat meningkatkan nafsu makan seseorang dan menambah keinginan untuk selalu mengkonsumsi makanan manis.

Efek ini terkait dengan aspartam, pemanis yang paling sering digunakan dalam minuman diet. Umumnya 30 menit setelah minum diet coke (yang mengandung aspartam) atau soda biasa (dengan sukrosa), tubuh bereaksi dengan konsentrasi glukosa dan insulin yang serupa.

Susan Swithers, seorang profesor ilmu psikologis di Purdue University College of Health and Human Sciences, mengatakan bahwa efek aspartam seperti "menggoda" tubuh.

"Saat lidah merasakan makanan manis, tubuh menduga akan mendapatkan gula, atau energi. Tapi yang diharapkan itu tidak pernah muncul," kata Swithers, berdasarkan penelitiannya tentang konsumsi soda diet pada hewan.

Hal ini akan mengakibatkan tubuh menganggap rasa manis bukan lagi sinyal yang menjanjikan, sehingga reaksi tubuh terhadap rasa manis akan berubah. Nah, ketika tubuh mendapat gula asli, gula darah dalam tubuh akan meningkat lebih tinggi, dan kita akan tergoda untuk menambah lagi.

"Awalnya ini tidak akan berefek apapun. Namun seiring waktu, efek kumulatifnya mungkin kuat, terutama pada manusia," ucapnya.

Baca juga : Benarkah Minuman Bersoda Bikin Gemuk?

Melihat studi jangka panjang pada manusia, Swithers mencatat bahwa orang-orang yang terbiasa minum dengan pemanis buatan memiliki risiko negatif pada kesehatan yang lebih tinggi daripada mereka yang mengkonsumsi minuman bersoda biasa.

Efek negatif dari soda tersebut antara lain diabetes tipe 2, hipertensi dan stroke, serta demensia.

Riset dari Boston University School of Medicine di tahun ini menemukan bahwa mereka yang minum setidaknya satu kaleng minuman ringan dengan pemanis buatan setiap hari, berisiko tiga kali lipat terkena stroke yang disebabkan penyumbatan aliran darah dibandingkan dengan mereka yang menghindarinya.

Mereka yang minum sekaleng minuman diet soda dalam sehari juga tiga kali lebih mungkin menderita demensia dibandingkan mereka yang tidak meminumnya.

Riset terbaru lainnya melihat hubungan antara minum diet soda dan perubahan lingkar pinggang dalam jangka panjang pada orang-orang berusia 65 tahun ke atas.

Peneliti dari Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Texas menemukan bahwa minum diet soda dikaitkan dengan bertambahnya obesitas perut, yang pada gilirannya menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung.

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com