Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kebiasaan Konsumsi Soda Donald Trump yang Tak Layak Dicontoh

KOMPAS.com - Donald Trump ternyata sangat menyukai diet coke atau cola tanpa gula. Berdasarkan laporan dari The New York Time, Presiden Amerika ini bisa menghabiskan selusin diet coke hanya dalam waktu sehari.

Kesukaanya pada minuman bersoda itu juga dialami banyak orang Amerika, termasuk salah satu pendahulunya,  Bill Clinton. Ia sering tertangkap kamera sedang memegang Diet Coke bersama dengan telepon seluler dan barang lainnya.

Jadi, apa yang terjadi pada mereka yang minum selusin kaleng minuman bersoda ini setiap hari? Mengingat dalam label kemasannya, minuman ini mengandung campuran pemanis aspartam, serta perasa buatan dan alami.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minuman dengan pemanis buatan justru dapat meningkatkan nafsu makan seseorang dan menambah keinginan untuk selalu mengkonsumsi makanan manis.

Efek ini terkait dengan aspartam, pemanis yang paling sering digunakan dalam minuman diet. Umumnya 30 menit setelah minum diet coke (yang mengandung aspartam) atau soda biasa (dengan sukrosa), tubuh bereaksi dengan konsentrasi glukosa dan insulin yang serupa.

Susan Swithers, seorang profesor ilmu psikologis di Purdue University College of Health and Human Sciences, mengatakan bahwa efek aspartam seperti "menggoda" tubuh.

"Saat lidah merasakan makanan manis, tubuh menduga akan mendapatkan gula, atau energi. Tapi yang diharapkan itu tidak pernah muncul," kata Swithers, berdasarkan penelitiannya tentang konsumsi soda diet pada hewan.

Hal ini akan mengakibatkan tubuh menganggap rasa manis bukan lagi sinyal yang menjanjikan, sehingga reaksi tubuh terhadap rasa manis akan berubah. Nah, ketika tubuh mendapat gula asli, gula darah dalam tubuh akan meningkat lebih tinggi, dan kita akan tergoda untuk menambah lagi.

"Awalnya ini tidak akan berefek apapun. Namun seiring waktu, efek kumulatifnya mungkin kuat, terutama pada manusia," ucapnya.

Melihat studi jangka panjang pada manusia, Swithers mencatat bahwa orang-orang yang terbiasa minum dengan pemanis buatan memiliki risiko negatif pada kesehatan yang lebih tinggi daripada mereka yang mengkonsumsi minuman bersoda biasa.

Riset dari Boston University School of Medicine di tahun ini menemukan bahwa mereka yang minum setidaknya satu kaleng minuman ringan dengan pemanis buatan setiap hari, berisiko tiga kali lipat terkena stroke yang disebabkan penyumbatan aliran darah dibandingkan dengan mereka yang menghindarinya.

Mereka yang minum sekaleng minuman diet soda dalam sehari juga tiga kali lebih mungkin menderita demensia dibandingkan mereka yang tidak meminumnya.

Riset terbaru lainnya melihat hubungan antara minum diet soda dan perubahan lingkar pinggang dalam jangka panjang pada orang-orang berusia 65 tahun ke atas.

Peneliti dari Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Texas menemukan bahwa minum diet soda dikaitkan dengan bertambahnya obesitas perut, yang pada gilirannya menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung.

Senyum juga bisa menjadi kurang menarik bagi mereka yang terlalu banyak minum diet soda. Satu riset menemukan bahwa minuman bersoda -baik yang biasa atau diet- menyebabkan pengikisan enamel gigi.

Selain itu, riset yang diterbitkan di American Journal of Clinical Nutrition menemukan peningkatan risiko diabetes tipe 2 bagi wanita yang meminum lebih dari 20 ons - kurang dari dua kaleng - minuman manis setiap minggu.

Sementara itu, 12 kaleng diet coke ternyata mengandung kafein berlebih. Mayo Clinic melaporkan bahwa batas aman konsumsi cafein orang dewasa setara dengan 10 kaleng diet coke.

Terlalu banyak kafein bisa menyebabkan insomnia, gugup, mudah tersinggung dan bahkan irama jantung yang abnormal.

"Namun saya masih berpikir itu pilihan yang lebih baik (bagi Trump) daripada soda biasa. Jika minum soda biasa, dia akan menambahkan 1.680 kalori dan penambahan gula sebanyak 468 gram hanya dari minuman ini saja," kata Lisa Drayer, ahli nutrisi dan penulis kesehatan.

Satu kaleng 12 ons Coke biasa mengandung 140 kalori dan 39 gram gula. Sebagai perbandingan, Diet Coke, yang diresmikan oleh Coca-Cola Company pada tahun 1982, memiliki nol kalori dan nol gram gula. Mungkin Anda juga terkejut dengan fakta bahwa Coca-Cola Company adalah perusahaan pertama yang mencetuskan ide pemberian diskon.

"Jika dia tidak bisa mengurangi konsumsi soda sepenuhnya, saya akan merekomendasikan agar dia mengganti setidaknya setengah dari soda dietnya dengan air," saran Drayer.

"Dan jika air biasa terasa tawar, dia selalu bisa menambahkan irisan buah ke dalamnya," tambahnya.

Kebiasaan makan Donald Trump ini emmang tak layak dicontoh. Selain gemar mengkonsumsi cola, Presiden As ini ternyata juga gemar mengkonsumsi cepat saji. Kini telah Diungkap, Presiden Trump dan Menu McDonald's Kegemarannya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2017/12/13/125817620/kebiasaan-konsumsi-soda-donald-trump-yang-tak-layak-dicontoh

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com