Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Pola Makan untuk Gaya Hidup Sehat Agar Usia Lebih Panjang

Kompas.com - 29/12/2017, 13:44 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

Sumber nypost.com

Orang-orang yang berusia di bawah 35 tahun dan mereka yang memiliki pendapatan rumah tangga yang lebih tinggi adalah pengguna pemesanan daring di atas rata-rata dengan aplikasi seperti Seamless dan Grubhub. Di Indonesia sendiri juga terdapat beberapa aplikasi yang terhubung dengan ojek online yang dikhususkan untuk pemesanan makanan.

Baca juga : Ingin Makan Sehat, Jangan Pesan Makanan Saat Perut Lapar

Atas dasar situasi tersebut, orang-orang menjadi kurang memiliki kontrol atas apa yang masuk ke makanan mereka saat mereka memesan—yang turut serta dapat mengurangi kesehatan mereka.

Orang Amerika Serikat sendiri mendapatkan sebagian besar sodium harian mereka—lebih dari 75 persen—dari makanan olahan dan makanan restoran, menurut Centers for Disease Control and Prevention. Orang-orang makan rata-rata 200 kalori lebih banyak per makanan saat mereka makan makanan dari restoran, menurut sebuah penelitian tahun 2015.


4. Kurangi konsumsi garam 

"Kelebihan sodium bisa meningkatkan tekanan darah dan risiko terkena penyakit jantung dan stroke," demikian menurut riset CDC.

Bersamaan dengan itu, penyakit jantung dan stroke membunuh lebih banyak orang Amerika Serikat setiap tahun daripada penyebab lainnya. Selain itu, mereka mendapatkan 71 persen sodium harian mereka dari makanan olahan dan restoran.

Memasak untuk diri sendiri adalah pilihan teraman dan paling sehat.

Baca juga : 5 Tanda Tubuh Kelebihan Konsumsi Garam

Hampir 9 dari 10 anak-anak di Amerika Serikat makan lebih banyak sodium daripada yang direkomendasikan, dan sekitar 1 dari 9 anak-anak telah menaikkan tekanan darah, kata CDC.

Orang harus mengonsumsi kurang dari 2.300 miligram sodium setiap hari, CDC merekomendasikan. Mereka yang berusia 51 tahun ke atas harus membatasinya sampai 1.500 miligram. Namun, kebanyakan orang Amerika Serikat mengonsumsi 3.400 miligram garam per hari.


5. Hindari minum soda

Sebuah artikel New York Times yang diterbitkan awal bulan ini mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump mengonsumsi "selusin minuman ringan bersoda bebas gula" setiap hari.

Namun, para peneliti terpecah atas apakah minuman bersoda bebas gula itu benar-benar membantu orang menurunkan berat badan, menurut sebuah tinjauan ulang tahun 2017 tentang penelitian yang diterbitkan di Canadian Medical Association Journal. Satu teori: minuman ringan bersoda bebas gula bisa mengondisikan tubuh untuk membutuhkan kalori.

Minuman yang dimaniskan secara artifisial terkait dengan peningkatan risiko stroke dan demensia, demikian menurut jurnal Stroke American Heart Association.

Baca juga : Minuman Soda Diet Mengandung Zat Berbahaya?

Studi tahun 2015 lainnya menemukan bahwa perempuan yang lebih tua yang mengonsumsi dua atau lebih minuman bersoda bebas gula per hari, 30 persen lebih mungkin mengalami masalah kardiovaskular. Apalagi soda biasa berkaitan dengan masalah obesitas.


6. Hati-hati dengan minuman alkohol

Satu dari delapan orang Amerika Serikat melawan kecanduan alkohol, menurut sebuah penelitian pada bulan September 2017 yang dipublikasikan di JAMA Psychiatry.

"Amerika Serikat menghadapi krisis dengan penggunaan alkohol yang saat ini semakin memburuk," katanya. Mengobati kecanduan alkohol sekarang merupakan industri bernilai miliaran dollar AS dan menghabiskan biaya medis sebesar 223 miliar dollar AS.

Baca juga : AS Larang Militernya di Jepang Mengonsumsi Alkohol

Sekalipun rendah alkohol, tetap saja terkait dengan beberapa risiko termasuk kanker payudara, kolon, kerongkongan, serta kepala dan leher, demikian menurut penelitian terbaru yang dikaji oleh American Society of Clinical Oncology.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com