Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai, Gejala Awal Pikun yang Sering Diabaikan

Kompas.com - 11/01/2018, 10:44 WIB

Hasilnya? Peserta yang menunjukkan tanda-tanda awal alzheimer mengalami jatuh lebih sering dibandingkan yang tidak.

Baca juga: Kenapa Prevalensi Demensia DI Yogyakarta Lebih Tinggi daripada Dunia?

3. Mengabaikan hukum

Beberapa orang muda pada tahap awal demensia awal kehilangan pengertian norma sosial mereka.

Mencuri, berperilaku yang tidak pantas seperti melakukan ujaran kebencian, pelecehan seksual, merupakan tanda-tanda demensia.

Demensia awal bisa menyerang orang sejak usia tiga puluhan dan empat puluhan.

Fase itu jauh sebelum ada orang di sekitar mereka yang menganggap perilaku out-of-character dan melanggar hukum itu sebagai tanda kepikunan.

4. Kehilangan empati

Jika seseorang yang biasanya manis, perhatian, dan sopan mulai mengatakan hal yang menghina atau tidak pantas -dan tidak menunjukkan kesadaran akan ketidaktetapan atau perhatian mereka atau penyesalan tentang apa yang telah mereka katakan– bisa jadi itu menunjukkan tanda awal demensia.

Baca juga: Lawan Alzheimer dan Demensia dengan Jamur

5. Mengabaikan rasa malu

Karena tidak dapat mengenali perasaan orang lain tentang sebuah situasi, bukanlah satu-satunya gejala demensia. Mereka juga kemungkinan kehilangan kemampuan untuk memahami rasa malu.

Ini adalah tanda demensia multi-faceted: mereka sendiri tidak merasa malu dengan situasi yang mereka hadapi, dan mereka juga tidak mengerti situasi orang lain.

6. Kesulitan mengelola uang

Salah satu tanda awal klasik penyakit Alzheimer adalah meningkatnya kesulitan pengelolaan uang.

Ini mungkin bisa dimulai dari kesulitan menyeimbangkan pengeluaran, mengelola biaya, dan tagihan.

Seiring dengan perkembangan penyakit ini, kesulitan-kesulitan seperti ini akan semakin parah.

Banyak yang menganggap ini sebagai hal yang normal, bagian dari penuaan. Namun, menurut Rankin, ini bukanlah penuaan yang sehat tapi penyakit.

Baca juga: Menjaga Ingatan, Mencegah Penyakit Demensia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com