Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atur Waktu Makan Jadi Kunci Turunkan Berat Badan

Kompas.com, 28 Maret 2018, 07:39 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak yang sudah membuktikan bahwa memangkas jumlah konsumsi kalori ditambah dengan olahraga rutin bisa menurunkan berat badan dan mengecilkan lingkar pinggang.

Namun, kunci menurunkan berat badan ternyata bukan melulu dengan memangkas konsumsi karbohidrat, melainkan mengatur waktu makan yang ternyata lebih efektif mencapai tujuan penurunan berat badan.

Sebuah penelitian menunjukkan manfaat time-restricted feeding (TRF) atau pengaturan waktu makan yang memungkinkan seseorang makan sesuai yang diinginkan mengikuti pola waktu yang terjadwal.

Selain menurunkan berat badan, proses ini juga diklaim bisa menurunkan risiko diabetes.

Proses yang telah terbukti membawa manfaat terhadap tikus ini diyakini juga memiliki efek serupa pada manusia.

Biologis dari Salk Institute di San Diego, Dr Satchin Panda memulai studi TRF hampir 15 tahun yang lalu.

Saat ini dia mengadopsi metode mengatur waktu makan mirip puasa dalam hidupnya, dengan sarapan pada pukul 07.00 dan makan malam pada Pukul 19.00 serta tidak mengkonsumsi makanan apapun di antara dua waktu tersebut.

Baca juga : Puasa untuk Umur Lebih Panjang

Kepada The Washington Post, Dr Panda menyampaikan bahwa sejak ia mulai mengadopsi pola TRF, angka gula darahnya menurun drastis, berat badannya turun dan tidurnya lebih nyenyak.

Dr Panda dan koleganya pada 2008 mengungkapkan bahwa berat badan tikus yang menjalani TRF menurun 28 persen dalam empat bulan. Hasil itu dianggap di luar dugaan.

Eksperimen itu dilakukan berulang dan menunjukkan adanya perkembangan diabetes, penyakit jantung dan kanker.

Sementara itu, ilmuwan nutrisi dari University of Alabama di Birmingham, Dr Courtney Peterson juga mengadopsi TRF.

Ia mengkonsumsi makanan antara Pukul 08.00 dan 14.00 lima kali seminggu, serupa dengan puasa atau diet OCD yang pernah dipopulerkan Deddy Corbuzier.

"Kurasa dalam 10 tahun kita akan menemukan petunjuk jelas soal pola pengaturan makan ini. Tapi kami masih dalam tahap penelitian," kata Dr Peterson.

Baca juga : Efektif Melangsingkan, Seberapa Aman Diet Puasa?

Ia menemukan manfaat dari TRF setelah pada Januari lalu meneliti 11 pasien yang kelebihan berat badan.

Dr Peterson dan koleganya menemukan bahwa mereka yang makan antara Pukul 08.00 dan 14.00 cenderung tak akan terserang lapar di malam hari dan bisa menjaga nafsu makannya.

Sementara yang makan dengan pola Pukul 08.00 dan 20.00 menderita kelaparan sebelum pergi tidur.

Kepada Daily Mail Online, Dr Peterson menyampaikan bahwa makan tak terlalu larut berkaitan dengan sistem circadian clock atau ritme tubuh dan berdampak pada kesehatan.

Banyak aspek metabolisme bekerja secara optimal di pagi hari, termasuk menjaga level gula darah dan pembakaran lemak.

Meski begitu, Dr Peterson meyakini efek pola puasa tersebut akan berbeda antara manusia dan tikus, yang memiliki pola hidup nokturnal dan hanya hidup tiga tahun.

Baca juga : 9 Tips untuk Diet 5:2 yang Harus Kamu Tahu...

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau