Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/04/2018, 16:51 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Obesitas merupakan faktor risiko dari berbagai penyakit kronis. Bila tidak ditangani dengan cepat dan tepat, orang yang gemuk berisiko mengalami diabetes melitus tipe 2, penyakit jantung, penyakit kantung empedu, kanker, hingga kelainan reproduktif (gangguan hormon, PCOS, infertilitas).

Salah satu upaya dalam mengatasi obesitas adalah pengaturan makan yang sehat.

Obesitas atau kegemukan adalah suatu kondisi kesehatan yang sekarang ini sudah dianggap sebagai penyakit oleh berbagai lembaga kesehatan dunia. Untuk menentukan apakah seseorang termasuk dalam obesitas atau tidak, terdapat beberapa cara menentukannya yakni dengan mengukur:

  • Indeks massa tubuh (IMT)
  • Lingkar pinggang
  • Rasio lingkar pinggang dan panggul (RLPP)
  • Tebal lipatan kulit menggunakan alat ukur yang bernama skinfold
  • Kadar lemak tubuh menggunakan sebuah alat bioelectrical impedance analysis (BIA)

Dari berbagai cara tersebut, mengukur indeks massa tubuh adalah cara yang paling sering digunakan karena cukup mudah untuk dilakukan.

IMT bisa dihitung dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan dalam meter kuadrat. Kamu bisa menggunakan kalkulator IMT ini untuk mengetahui apakah berat badan yang Anda miliki normal atau tidak.

Acuan nilai IMT yang digunakan di Indonesia menggunakan acuan dari WHO khusus untuk orang Asia, yaitu:

  • Kurus: kurang dari 18.5 kg/m²
  • Normal: 18,5-22,9 kg/m²
  • Berat badan lebih (overweight): 23-24,9 kg/m²
  • Obesitas tingkat 1: 25-29,9 kg/m²
  • Obesitas tingkat 2: lebih dari sama dengan 30 kg/m²

Dari nilai di atas, seseorang dikatakan obesitas atau gemuk jika memiliki IMT di atas angka 25 kg/m².

Ilustrasi obesitas, kegemukan, mengukur lingkar pinggangnito100 Ilustrasi obesitas, kegemukan, mengukur lingkar pinggang
Berapa kebutuhan kalori untuk orang gemuk supaya berat badan turun?

Sebelum menjalani diet untuk mengatasi obesitas, tentu harus diketahui dulu berapa jumlah kebutuhan kalori yang dibutuhkan dalam sehari.

Untuk menghitung berapa banyak kebutuhan kalori yang dibutuhkan, maka sebelumnya harus diketahui dulu berapa berat idealnya. Setelah itu, kamu bisa menghitung kebutuhan kalori yang dibutuhkan saat ini supaya berat badan bisa turun.

Cara menghitung berat badan ideal yang paling umum adalah dengan rumus brocca yakni:

Berat badan ideal (kg) = [tinggi badan (cm) – 100] – [(tinggi badan (cm) – 100) x 10%]

Misalnya, kamu mempunyai tinggi badan 161 cm, dan beratnya 77 kg. Maka, berat badan ideal yang seharusnya kamu miliki adalah (161 cm – 100) – [(161 cm – 100) x 10%] = 54,9 kg.

Jika sudah didapatkan berapa berat badan ideal, maka angka tersebut dapat dimasukkan ke dalam hitungan kebutuhan kalori. Perhitungan ini biasanya juga akan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jenis kelamin serta intensitas aktivitas fisik yang dilakukan sehari-hari.

Untuk mengetahui berapa kebutuhan kalori yang dibutuhkan, kita dapat menggunakan kalkulator kebutuhan kalori ini.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com