Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/04/2018, 16:51 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

Bila memang berat badan saat ini dengan berat badan ideal terlampau jauh, maka akan menghasilkan perbedaan asupan kalori yang cukup jauh juga.

Maka itu, biasanya pengurangan kalori akan dilakukan bertahap hingga mencapai angka kebutuhan kalori yang sesuai dengan berat badan ideal.

Baca juga : 6 Fakta Seputar Kalori yang Mungkin Tidak Kamu Ketahui

Kalori yang akan dipangkas selama terapi diet ini dilakukan adalah antara 500-1000 kalori. Terapi diet yang dilakukan ini disebut dengan diet rendah kalori yang cukup diandalkan untuk mengatasi obesitas atau kegemukan.

Memilih bahan makanan yang tepat untuk mengatasi obesitas

Karbohidrat

Untuk asupan karbohidrat, pilihlah bahan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks yang penuh serat seperti oats, pasta dari gandum, nasi merah, quinoa, roti gandum dan kentang. Hindari pemilihan jenis karbohidrat yang mengandung gula sederhana.

Tidak lupa, sayur dan buah sebagai komponen makanan paling penting untuk orang obesitas. Selain mengandung karbohidrat sebagai energi, sayur dan buah juga mengandung serat yang sangat dibutuhkan tubuh.

Protein

Ada 2 jenis protein yang bisa dikonsumsi, protein nabati, dan protein hewani. Protein nabati seperti tahu dan tempe yang sering kita jumpai. Sedangkan untuk protein hewani pilihlah jenis protein yang cenderung rendah lemak, seperti ikan dan daging ayam tanpa kulit.

Kurangi konsumsi daging merah. jeroan binatang, dan sumber makanan yang mengandung protein dengan digoreng-goreng.

Lemak

Sumber lemak biasanya didapatkan dari berbagai jenis minyak. Maka itu, pilihlah jenis minyak yang sehat seperti minyak zaitun, minyak canola, dan minyak alpukat.

Hindari makanan yang digoreng, karena mengandung lemak trans dan lemak jenuh tinggi yang bisa menambahkan timbunan lemak tubuh.

Baca juga : Mitos dan Fakta, Makanan yang Bikin Anak Obesitas

Bagaimana aturan makan yang baik dalam sehari?

Mengatasi obesitas dengan diet bukan berarti makan hanya sekali dalam sehari atau bahkan tidak makan seharian. Tubuh tetap butuh makan untuk menghasilkan energi. Kita tetap boleh makan tiga kali sehari, bahkan dengan dua kali selingan dalam sehari.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com