Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengatur Pola Diet, Kunci Utama Dalam Mengatasi Obesitas

Salah satu upaya dalam mengatasi obesitas adalah pengaturan makan yang sehat.

Obesitas atau kegemukan adalah suatu kondisi kesehatan yang sekarang ini sudah dianggap sebagai penyakit oleh berbagai lembaga kesehatan dunia. Untuk menentukan apakah seseorang termasuk dalam obesitas atau tidak, terdapat beberapa cara menentukannya yakni dengan mengukur:

  • Indeks massa tubuh (IMT)
  • Lingkar pinggang
  • Rasio lingkar pinggang dan panggul (RLPP)
  • Tebal lipatan kulit menggunakan alat ukur yang bernama skinfold
  • Kadar lemak tubuh menggunakan sebuah alat bioelectrical impedance analysis (BIA)

Dari berbagai cara tersebut, mengukur indeks massa tubuh adalah cara yang paling sering digunakan karena cukup mudah untuk dilakukan.

IMT bisa dihitung dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan dalam meter kuadrat. Kamu bisa menggunakan kalkulator IMT ini untuk mengetahui apakah berat badan yang Anda miliki normal atau tidak.

Acuan nilai IMT yang digunakan di Indonesia menggunakan acuan dari WHO khusus untuk orang Asia, yaitu:

  • Kurus: kurang dari 18.5 kg/m²
  • Normal: 18,5-22,9 kg/m²
  • Berat badan lebih (overweight): 23-24,9 kg/m²
  • Obesitas tingkat 1: 25-29,9 kg/m²
  • Obesitas tingkat 2: lebih dari sama dengan 30 kg/m²

Dari nilai di atas, seseorang dikatakan obesitas atau gemuk jika memiliki IMT di atas angka 25 kg/m².

Sebelum menjalani diet untuk mengatasi obesitas, tentu harus diketahui dulu berapa jumlah kebutuhan kalori yang dibutuhkan dalam sehari.

Untuk menghitung berapa banyak kebutuhan kalori yang dibutuhkan, maka sebelumnya harus diketahui dulu berapa berat idealnya. Setelah itu, kamu bisa menghitung kebutuhan kalori yang dibutuhkan saat ini supaya berat badan bisa turun.

Cara menghitung berat badan ideal yang paling umum adalah dengan rumus brocca yakni:

Berat badan ideal (kg) = [tinggi badan (cm) – 100] – [(tinggi badan (cm) – 100) x 10%]

Misalnya, kamu mempunyai tinggi badan 161 cm, dan beratnya 77 kg. Maka, berat badan ideal yang seharusnya kamu miliki adalah (161 cm – 100) – [(161 cm – 100) x 10%] = 54,9 kg.

Jika sudah didapatkan berapa berat badan ideal, maka angka tersebut dapat dimasukkan ke dalam hitungan kebutuhan kalori. Perhitungan ini biasanya juga akan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jenis kelamin serta intensitas aktivitas fisik yang dilakukan sehari-hari.

Untuk mengetahui berapa kebutuhan kalori yang dibutuhkan, kita dapat menggunakan kalkulator kebutuhan kalori ini.

Bila memang berat badan saat ini dengan berat badan ideal terlampau jauh, maka akan menghasilkan perbedaan asupan kalori yang cukup jauh juga.

Maka itu, biasanya pengurangan kalori akan dilakukan bertahap hingga mencapai angka kebutuhan kalori yang sesuai dengan berat badan ideal.

Kalori yang akan dipangkas selama terapi diet ini dilakukan adalah antara 500-1000 kalori. Terapi diet yang dilakukan ini disebut dengan diet rendah kalori yang cukup diandalkan untuk mengatasi obesitas atau kegemukan.

Memilih bahan makanan yang tepat untuk mengatasi obesitas

Karbohidrat

Untuk asupan karbohidrat, pilihlah bahan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks yang penuh serat seperti oats, pasta dari gandum, nasi merah, quinoa, roti gandum dan kentang. Hindari pemilihan jenis karbohidrat yang mengandung gula sederhana.

Tidak lupa, sayur dan buah sebagai komponen makanan paling penting untuk orang obesitas. Selain mengandung karbohidrat sebagai energi, sayur dan buah juga mengandung serat yang sangat dibutuhkan tubuh.

Protein

Ada 2 jenis protein yang bisa dikonsumsi, protein nabati, dan protein hewani. Protein nabati seperti tahu dan tempe yang sering kita jumpai. Sedangkan untuk protein hewani pilihlah jenis protein yang cenderung rendah lemak, seperti ikan dan daging ayam tanpa kulit.

Kurangi konsumsi daging merah. jeroan binatang, dan sumber makanan yang mengandung protein dengan digoreng-goreng.

Lemak

Sumber lemak biasanya didapatkan dari berbagai jenis minyak. Maka itu, pilihlah jenis minyak yang sehat seperti minyak zaitun, minyak canola, dan minyak alpukat.

Hindari makanan yang digoreng, karena mengandung lemak trans dan lemak jenuh tinggi yang bisa menambahkan timbunan lemak tubuh.

Mengatasi obesitas dengan diet bukan berarti makan hanya sekali dalam sehari atau bahkan tidak makan seharian. Tubuh tetap butuh makan untuk menghasilkan energi. Kita tetap boleh makan tiga kali sehari, bahkan dengan dua kali selingan dalam sehari.

Misalnya, makan pagi jam 7, lalu dilanjutkan makan selingan pagi sekitar pukul 10, selanjutnya makan siang pukul 12 siang, lalu makan selingan sekitar pukul 4 sore, dan makan malam pukul 6 atau 7 malam.

Berikut adalah contoh menu makan yang pas bagi orang yang ingin menurunkan berat badannya.

Makan pagi

  • nasi yang seukuran1/2 gelas belimbing
  • 1 butir telur yang dimasak orak-arik
  • 1 mangkuk sayur bening. Sayur bening (sayur yang tidak bersantan) berisi 1/3 gelas wortel yang sudah dipotong-potong, dan buncis yang sudah dipotong-potong sebanyak 1/3 gelas
  • 1 potong buah pepaya sekitar 55 gram.

Selingan pagi

  • 1 gelas susu skim 200 ml
  • 1 potong buah melon sekitar 55 gram

Makan siang

  • 3/4 nasi dalam gelas belimbing atau 2 centong rice cooker sekitar 100 gram nasi.
  • Tumis tempe sebagai sumber protein nabati. Potong kotak-kotak kecil 2 potong tempe berukuran sedang, lalu tumis dengan sedikit minyak, dan tambahkan kecap.
  • 1 mangkuk sayur sop ayam. Sayur sop berisi potongan daging dada ayam sekitar 25 gram, potongan wortel sebanyak 1/2gelas, potongan kol putih sebanyak 1/2 gelas, dan potongan jagung sebanyak 1/4 gelas.

Selingan sore

  • 1 gelas susu skim (tanpa lemak) 200 ml
  • 1 buah apel

Makan malam

  • 3/4 nasi dalam gelas belimbing atau 2 centong rice cooker sekitar 100 gram nasi.
  • 1 potong sedang daging yang dimasak semur
  • 1 porsi capcay. Capcay berisi aneka sayuran yang sudah dipotong-potong seperti wortel sebanyak 1/4 gelas, sawi sebanyak 1/4 gelas, kembang kol sebanyak1/4gelas, dan 1 buah bakso.
  • 1 buah jeruk segar

Berapa lama harus menjalani diet hingga berat badan turun?

Waktu ini bisa berbeda-beda di antara orang yang satu dengan yang lainnya. Sebab, ini tergantung dengan seberapa besar berat badan saat obesitas. Semakin jauh rentang antara berat badan ideal dengan berat badan saat ini, waktu yang dibutuhkan akan semakin lama.

Hal ini tergantung juga dari gaya hidup yang dijalani serta aktivitas fisik yang dilakukan setiap hari. Namun yang jelas, penurunan berat badan yang normal dalam satu minggu adalah sekitar 0,5 – 1 kg.

Jika berat badan turun drastis tiba-tiba, maka bisa jadi ada yang masalah kesehatan tertentu yang sedang dialami.

Cara lain yang harus dilakukan untuk mengatasi obesitas

Selain pengaturan makan, program penurunan berat badan terdiri dari pengaturan aktivitas fisik juga. Pilihlah jenis olahraga yang dijalani dengan kombinasi olahraga aerobik dan olahraga yang melatih kekuatan otot.

Selain itu, beberapa orang juga memerlukan terapi perilaku untuk mengatur gaya hidupnya menjadi lebih baik.

Dalam kasus tertentu diperlukan obat atau operasi untuk mengatasi kegemukan. Meski begitu tidak semua kasus obesitas akan langsung diberikan intervensi dengan kedua pilihan ini.

Hal ini disesuaikan dengan kondisi keparahan obesitas serta komplikasi yang muncul akibat kondisi obesitas ini.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/04/16/165100820/mengatur-pola-diet-kunci-utama-dalam-mengatasi-obesitas

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com