Saat orang-orang kelas menengah sering merasa puas untuk tetap berada di jalur mereka, para jutawan berusaha keras keluar dari zona nyamannya.
Dengan kata lain, kelas menengah hidup dalam ketakutan mempertaruhkan terlalu banyak hal. Sementara, jutawan tahu kapan harus melakukan hal tersebut.
"Ini terjadi karena jutawan mengatasi ketakutan dan kelas menengah tunduk pada ketakutan," kata Smith.
"Milyuner mengatasi rasa takut dengan pengetahuan. Milyuner membekali diri dengan pengetahuan sebelum mengambil risiko."
"Lalu kemudian mereka mempertimbangkan konsekuensi dari kegagalan," tambahnya.
Smith juga mengatakan, orang kaya menghitung intensitas risiko daripada imbalan yang mereka dapat.
"Jika kamu bisa hidup dengan hal terburuk yang dapat terjadi atau hal yang paling mungkin terjadi akan membuatmu semakin dekat dengan tujuanmu, maka lakukanlah!"papar Smith.
Baca: Kebahagiaan Orang Bergaji Besar Berpusat pada Dirinya
3. Memiliki sifat murah hati
Sementara orang kelas menengah sering percaya bahwa mereka tidak mampu memberi, orang kaya melihat kedermawanan sebagai suatu kebutuhan.
"Kebanyakan jutawan percaya pada hukum 'menabur dan menuai'," kata Smith.
"Mereka melihat uang sebagai benih."
"Milyuner tahu bahwa jika mereka memberi, mereka akan menerima lebih banyak sebagai gantinya," tambahnya.
Banyak jutawan yang memiliki sifat murah hati.
Pada tahun 2010, Warren Buffett dan Bill Gates bekerja sama untuk membentuk The Giving Pledge.