Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 22/05/2018, 17:00 WIB

KOMPAS.com - Jika kita kerap jatuh sakit dan memiliki masalah pada kulit, bisa jadi tubuh diselimuti banyak racun.

Bulan Ramadhan ini -selain beribadah, bisa kita manfaatkan sebagai cara alternatif untuk membuang racun yang menumpuk dalam tubuh.

Menurut ahli penyakit dalam, dr. Yongki Warigit DA, SpPD, Mkes, puasa memang mampu meningkatkan proses detoksifikasi alami pada tubuh, termasuk membersihkan kulit.

Inilah yang membuat banyak pakar kesehatan percaya jika puasa memiliki efek yang bagus untuk kesehatan.

Baca juga: Benarkah Garam Tidak Boleh Dimasak Karena Akan Jadi Racun?

"Saat puasa energi yang biasa dipakai untuk mencerna makanan dialihkan untuk hal lain, misalnya untuk meningkatkan daya tahan tubuh," ucapnya.

Yongki juga mengamini jika puasa mampu memperpanjang usia.

Selain untuk meningkatkan daya tahan tubuh, energi yang tak terpakai saat puasa bisa dipakai untuk pembakaran lemak.

Dengan cara ini, otomatis kandungan lemak dalam tubuh menjadi normal dan metabolisme berjalan maksimal.

Inilah yang membuat angka harapan hidup meningkat.

Baca juga: 10 Manfaat Luar Biasa dari Puasa

"Lemak yang berlebih dalam tubuh bisa menjadi penyebab datangnya berbagai penyakit, seperti penyakit kardiovaskuler," paparnya.

Menurut Yongki, puasa juga bisa meringankan penyakit asma dan autoimun.

"Ini sudah ada penelitiannya. Pasien asma gejala alerginya bisa membaik dengan puasa," ucapnya.

"Bahkan, pada pasien penyakit autoimun, dia juga bisa mengalami semacam perbaikan," tambahnya.

Oleh karena itu, ia menyarankan agar kita tidak 'balas dendam' ketika buka puasa.

Mengonsumsi makanan terlalu banyak saat berbuka juga bisa merusak fungsi detoksifikasi tubuh.

"Kadang waktu berbuka, orang sering kali makan apa pun, entah itu es, junk food, gorengan."

"Padahal, itu bisa membuat kerja pencernaan dalam tubuh menjadi berat," papar Yongki.

Kerja pencernaan yang berat inilah, kata Yongki, bisa membuat fungsi detoks yang telah maksimal kembali menurun.

Minum air putih, lanjut Yongki, adalah cara terbaik untuk menahan nafsu makan berlebih ketika waktu berbuka tiba.

"Minum air putih bisa melarutkan kalori dan mengaktifkan enzim-enzim yang membuat metabolisme berjalan dengan baik," paparnya.

Ketika metabolisme berjalan dengan baik, lemak yang tersimpan dalam perut juga dicerna dengan baik.

Inilah yang membuat kita merasa lebih kenyang dan menghambat nafsu makan berlebih.

Selain itu, kita juga harus berbuka dan sahur dengan asupan nutrisi yang seimbang.

Asupan nutrisi seimbang ini meliputi konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, protein, sayur, buah, dan air.

Baca juga: Trik Memenuhi Kebutuhan Cairan 8 Gelas Saat Puasa

Menurut Yongki, tidak masalah jika makanan yang kita konsumsi mengandung sedikit lemak.

Lantas, satu hal yang penting adalah asupan karbohidrat yang kita konsumsi.

Kabrohidrat terdiri dari dua jenis, yaitu karbohidrat simpleks dan kompleks.

"Karbohidrat simplek itu, misalnya nasi putih. Nasi putih ini sebenarnya kurang baik," ucapnya.

"Jadi, sebaiknya kita mengonsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi merah dan oatmeal," tambahnya.

Ia memaparkan jika karbohidrat kompleks ini mengandung serat tinggi dan glukosa yang rendah.

"Serat yang tinggi ini membuat kita kenyang lebih lama. Selain itu, kandungan glukosa yang rendah membuat kerja tubuh menjadi ringan," papar dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke