Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/06/2018, 16:46 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Apakah kamu sering mengalami stres belakangan ini? Stres memiliki banyak dampak buruk bagi kesehatan tubuh, apalagi jika dibiarkan tanpa ada penanganan atau ‘pengobatan’.

Stres berhubungan langsung dengan berbagai fungsi tubuh. Seseorang yang mengalami stres bukan tidak mungkin mudah terkena sakit karena stres mengakibatkan penurunan sistem kekebalan tubuh, menyebabkan tekanan darah tinggi, masalah pada pencernaan, bahkan peningkatan risiko terkena penyakit degeneratif.

Olahraga sesungguhnya merupakan bentuk ‘stres’ fisik bagi tubuh. Sederhananya, dengan kita membiasakan melakukan olahraga, tubuh belajar beradaptasi dan terbiasa menghadapi ‘stres’ fisik dengan baik.

Dengan adaptasi tersebut, maka tubuh dapat dengan mudah bertahan menghadapi tekanan lainnya.

Baca juga: Apakah Berlari Bisa Mengurangi Kadar Stres?

Penelitian menunjukkan bahwa olahraga seperti aerobik yang dilakukan rutin berhubungan dengan penurunan aktivitas saraf simpatik dan hypothalamic-pituitary-adrenal.

Aktivitas saraf simpatik dan hyphothalamic-pituitari-adrenal adalah sistem tubuh yang bertanggung jawab untuk merespon stres dan menimbulkan perubahan fungsi tubuh akibat stres.

Melakukan olahraga rutin juga sama dengan melatih tubuh untuk merespon stres lebih baik, termasuk merespon dalam hal perubahan fungsi dan fisiologis tubuh.

Bila detak jantung menjadi lebih cepat, otot menegang, dan tekanan darah meningkat, maka olahraga dapat menurunkan dan membuat perubahan tersebut menjadi normal kembali.

Baca juga: Bentuk Otot Sekaligus Kurangi Stres, Lakukan Ini di Gym

Telah disebutkan sebelumnya bahwa stres berdampak buruk bagi fungsi tubuh. Stres dapat menimbulkan perubahan fisiologis pada tubuh seperti detak jantung lebih cepat, insomnia, peningkatan nafsu makan, dan sebagainya.

Dengan melakukan olahraga secara rutin maka fungsi tubuh yang berubah akibat stres juga dapat diatasi.

Ilustrasi bersepedaDragonImages Ilustrasi bersepeda
Menurunkan hormon depresan pada tubuh

Ketika kita mengalami stres, maka tubuh akan secara otomatis mengeluarkan hormon kortisol dan epineprin. Kedua hormon tersebut adalah hormon depresan yang mampu meningkatkan energi dan tekanan darah seketika saat tubuh menerima tekanan.

Kortisol mempersiapkan tubuh untuk berada di bawah tekanan, seperti menyiapkan energi lebih dengan cara meningkatkan gula darah dan mencegah insulin mengubahnya menjadi glikogen.

Namun, ketika kortisol dan epineprin terus-menerus diproduksi karena stres kronis, maka fungsi fisiologis tubuh pun akan terganggu.

Sebagai respon untuk menahan tekanan yang datang, kortisol dan epineprin akan mempersiapkan energi lebih yang dapat dipakai tubuh, dengan cara menaikkan gula darah dan menghentikan kerja insulin. 

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com