KOMPAS.com - Mungkin kini kita mendapatkan solusi soal bagaimana mengatasi stres yang datang mendera.
Tak perlu lagi mencari-cari cokelat, karena menurut penelitian Universitas Brigham Young, Utah, Amerika Serikat, berlari ternyata bisa meredakan stres.
Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Neurobiology of Learning and Memory, para peneliti menguji dua kelompok tikus sebagai bahan percobaan.
Kelompok pertama diuji coba dengan berlari menggunakan roda putar selama empat pekan, di mana rata-rata tikus berlari sekitar 4,8 kilometer per hari.
Baca juga: Hati-hati, Stres dengan Pekerjaan Ganggu Hidupmu, Apa Solusinya?
Adapun, akumulasi rata-rata jarak berlari tersebut dianggap bagus untuk tikus.
Kelompok kedua diuji coba dengan lebih banyak diam di kandang.
Kemudian sebagian dari masing-masing kelompok tikus ditaruh dalam situasi penuh tekanan, seperti berjalan di area tinggi dan berenang di dalam air dingin.
Setelah itu, peneliti mengukur otak tikus satu jam setelah mereka berada dalam keadaan tertekan.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui long-term potentiation (LTP)--sebuah proses di mana hubungan antara neuron diperkuat dari waktu ke waktu di hippocampus (bagian utama otak).
Proses ini adalah cara mengenali bagaimana ingatan terbentuk dan kembali muncul.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.