Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minyak Canola Bisa Bantu Turunkan Berat Badan, Tapi Ada Risikonya

Kompas.com, 2 Juli 2018, 06:06 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Minyak canola termasuk salah satu pilihan minyak yang lebih sehat untuk memasak karena mengandung 63% lemak tak jenuh tunggal. Lemak tidak jenuh tunggal dapat menurunkan kolesterol jahat LDL sehingga mampu mengurangi risiko penyakit jantung.

Meski manfaatnya cukup menguntungkan, minyak canola belum tentu baik untuk dimasukkan ke dalam rencana diet setiap orang.

Sebuah penelitian yang dilansir dari Medical Daily menunjukkan bahwa mengganti minyak goreng biasa dengan minyak canola dapat membantu mengurangi lemak perut hanya dalam waktu empat minggu.

Penelitian ini menyertakan 101 orang yang memiliki perut buncit dan lingkar pinggang di atas ukuran normal. Masing-masing dari mereka diminta menerapkan pola diet sehat selama 4 minggu dengan memasukkan minyak canola ke dalam menu makanan hariannya.

Setiap porsi makan para peserta juga tidak lupa disesuaikan dengan kebutuhan kalori berdasarkan berat badan dan pastinya tidak melebihi kebutuhan kalori harian mereka.

Baca juga: Minyak Canola & Jagung untuk Kesehatan

Penny M. Kris-Etherton, kepala tim penelitian ini mengatakan, lemak berlebih di perut dan berat badan peserta cukup banyak berkurang setelah berdiet dengan minyak kanola.

Minyak kanola kaya akan kandungan lemak tak jenuh tunggal dan asam linoleat yang bisa membantu menurunkan berat badan.

Dilansir dari Health Line, penelitian lain menunjukkan bahwa pola makan tinggi lemak tak jenuh tunggal bisa menyebabkan penurunan berat badan setara dengan diet rendah lemak.

Namun, waspadai bahaya kesehatannya

Minyak nabati yang mengandung lemak tak jenuh tunggal seperti minyak canola mampu menekan risiko penyakit jantung. Di sisi lain, minyak kanola tinggi kandungan asam linoleatnya.

Asam linoleat adalah turunan asam lemak omega-6 yang jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan risiko banyak masalah kesehatan.

Minyak kanola tidak ideal untuk digunakan memasak suhu tinggi. Ketika dipanaskan, kandungan omega-6 dalam minyak ini akan beroksidasi dan menghasilkan senyawa eicosanoids yang memicu peradangan.

Peradangan dapat meningkatkan faktor risiko beberapa penyakit serius, seperti penyakit jantung, peradangan sendi (arthritis), depresi, dan bahkan kanker. Peradangan yang diakibatkan oleh omega-6 juga mungkin merusak struktur DNA.

Selain itu, sekitar 90% produk minyak kanola di pasaran dibuat dari tanaman canola yang telah melalui rekayasa genetik (GMO).

Sebagian besar minyak canola diolah menggunakan metode pemrosesan yang tidak alami, menggunakan suhu amat tinggi, deodorisasi (proses menghilangkan bau), dan diolah dengan menggunakan pelarut kimia heksana yang bersifat racun bagi tubuh.

Proses pemurnian minyak juga sering menambahkan sedikit lemak trans. Sebuah penelitian menemukan bahwa minyak canola mengandung sekitar 0,56-4,2% lemak trans. Lemak jenis ini sangat berbahaya bagi tubuh. Salah satunya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Apabila kamu ingin mencoba minyak canola, pastikan memilih minyak kanola organik yang diproses lewat metode cold-pressed. Minyak canola jenis ini tidak menjalani proses pabrikan berbahaya sehingga tidak memiliki kandungan trans fat yang berbahaya.

Cara diet yang aman adalah dengan bijak memilih sumber makanan bergizi tinggi yang sehat dan seimbang. Jangan juga lupakan untuk terus rutin berolahraga jika ingin menurunkan berat badan secara sehat.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau