Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Melakukan Tanam Benang, Ikuti Tips Aman Berikut

Kompas.com - 30/08/2018, 18:06 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Permintaan melakukan thread-lift atau prosedur kecantikan yang lebih dikenal dengan istilah 'tanam benang' kini semakin meningkat.

Namun, berhati-hatilah jika ingin melakukan prosedur ini. Alih-alih membuat wajah menjadi cantik, prosedur thread-lift yang dilakukan dengan cara yang tidak tepat justru bisa membuat wajah menjadi rusak.

Dokter spesialis bedah plastik Rekonstruksi Estetik, Irena Sakura Rini menjelaskan, pada prosedur thread-lift, pada wajah pasien akan dimasukkan benang menggunakan benda tajam.

Benda tersebut akan masuk ke dalam anatomi sehingga terjadi reaksi. Oleh karena itu, perlu kehati-hatian ekstra agar tidak ada kesalahan dalam melakukan prosedur tersebut.

"Kalau reaksinya benar, Alhamdulillah. Tapi kalau salah, bisa robek, putus, rusak. Kemudian minta bantuan pada dokter."

Hal itu diungkapkan Irena pada acara peluncuran inovasi 'Happy Lift' oleh Menarini di Lewis & Carroll, Jakarta Selatan, Kamis (30/8/2018).

Thread-lift adalah prosedur yang baik selama dilakukan secara tepat oleh dokter yang tepat pula. Agar rencana melakukan thread-lift berjalan aman dan lancar, ada beberapa langkah yang harus dilakukan.

Baca juga: Jangan Sembarangan, Cermati Tips Aman Filler dan Tanam Benang

Senior Product Manager Menarini Indonesia Sunarko, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Lilik Norawati dan Dokter spesialis bedah plastik Rekonstruksi Estetik, Irena Sakura Rini (paling kanan ke kiri) pada peluncuran inovasi Happy Lift oleh Menarini  di Lewis & Carroll, Jakarta Selatan, Kamis (30/8/2018).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Senior Product Manager Menarini Indonesia Sunarko, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Lilik Norawati dan Dokter spesialis bedah plastik Rekonstruksi Estetik, Irena Sakura Rini (paling kanan ke kiri) pada peluncuran inovasi Happy Lift oleh Menarini di Lewis & Carroll, Jakarta Selatan, Kamis (30/8/2018).
1. Memastikan kompetensi dokter

Irena menegaskan, tidak ada yang namanya dokter spesialis kecantikan sehingga masyarakat jangan tertipu dengan istilah tersebut.

Untuk mengecek apakah dokter yang dituju kompeten di bidangnya atau tidak, Irena menganjurkan untuk mencari informasi lewat situs perhimpunan.

"Ketahui dulu orang ini ada di perhimpunan atau tidak. Dermatologi pun ada perhimpunannya," kata Irena.

Dari situ, masyarakat bisa mengetahui apakah dokter yang dituju benar merupakan dokter yang kompeten atau hanya seseorang yang ahli dan menyebut dirinya dokter.

"Beneran dokter atau orang yang kerja di salon mengaku dokter. Itu susah sekali membedakannya," ujar Irena.

Hal lainnya yang bisa dilakukan untuk mengetahui kompetensi dokter tersebut adalah mencari tulisan yang dibuatnya. Jika dokter tersebut banyak membuat tulisan, sering bicara di publik, hingga memiliki praktik yang jelas, artinya orang tersebut pastilah seorang dokter.

"Juga ada papan IDI-nya karena kalau izin praktik pasti minta izin IDI. Lalu dia hadir dalam seminar perhimpunan, ada di majalah ini itu," tuturnya.

Beberapa orang, kata Irena, bisa menjadi ahli dan terampil karena sering melakukan prosedur yang sama. Namun, orang tersebut belum tentu memiliki kompetensi.

Bahkan, tak jarang mereka yang melakukan tindakan thread-lift hanya berbekal sertifikat kursus.

"Cuma terbang ke negara mana, daftar, ikut sebentar, dapat ijazah lalu pergi. Masa kita mau serahkan wajah kita kepada orang seperti itu?" ucapnya.

2. Tidak terkecoh saran kerabat

Tak jarang seseorang merekomendasikan kepada orang lainnya tentang perawatan atau tindakan yang dilakukannya. Termasuk tindakan thread-lift.

Padahal, belum tentu kecocokan seseorang sama dengan orang lainnya.

Irena meminta masyarakat lebih jeli memilih tempat melakukan prosedur thread-lift dan tidak selalu mengikuti saran kerabat.

"Katanya tanam benang bisa di salon anu, atau ada dokter di salon anu pasiennya banyak. Belum tentu juga pasien banyak berarti dokternya benar," kata Irena.

3. Periode menstruasi

Ketika hendak melakukan prosedur thread-lift, pasien akan ditanyakan apakah sedang mengkonsumsi obat tertentu. Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Lilik Norawati mencontohkan beberapa di antaranya, seperti ginkobiloba, antioksidan, jahe, dan lainnya.

Sebab, obat-obat tersebut punya efek mengencerkan darah.

"Kalau minum obat-obat tersebut pada saat tindakan akan terjadi pendarahan yang susah dihentikan," kata Nora.

Kondisi menstruasi juga bisa memengaruhi keencerah darah.

Irena mengatakan, menstruasi akan membuat darah seorang perempuan cenderung lebih encer. Meskipun hal tersebut seringkali tidak terdeteksi pada pemeriksaan laboratorium.

Biasanya, kata dia, dokter yang melakukan tindakan akan memastikan lagi apakah pasiennya tersebut sedang menstruasi. Dokter juga akan menanyakan apakah menstruasi tersebut masih pada periode awal.

"Kalau menstruasi sudah mau kelar, tinggal sehari, biasanya efek pengenceran darahnya juga berkurang," tuturnya.

Namun, melakukan prosedur thread-lift ketika menstruasi tidak dilarang. Hanya saja, Irena menyarankan agar thread-lift dilakukan setelah periode menstruasi selesai.

Sebab, kondisi darah yang encer akan membuat bercak biru seperti memar bisa bermunculan di kulit. Darah juga lebih sulit dihentikan

"Lebih baik ditunda. Tapi tidak dilarang, sih. Kalau berani menghadapi biru-biru (memar) itu," ucap Irena.

4. Ketahui jenis benang

Ada dua jenis benang yang digunakan pada prosedur bedah, yakni benang yang diserap dan tidak diserap. Lilik Norawati menyarankan agar pasien mengetahui jenis benang yang akan digunakan pada prosesur thread-lift.

"Akan lebih aman apabila kita pilih benang yang bisa diserap tubuh. Setelah beberapa bulan, tergantung jenis benang, akan hilang," ujar Nora.

Benang yang tidak bisa diserap dikhawatirkan akan terlihat seiring bertambahnya usia pasien.

5. Kesehatan

Pastikan kamu berada pada kondisi prima, tidak ada infeksi, tidak memiliki kelainan pendarahan, dan tidak sedang menderita penyakit kronis ketika hendak melakukan prosedur thread-lift.

Tak hanya kondisi kesehatan keseluruhan, pastikan pula kulit dalam keadaan sehat.

"Tidak ada infeksi, tidak ada merah, luka, pokoknya semua dalam keadaan sehat," kata Nora.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com