Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Lahirnya Arloji dengan Komponen Mobil Ikonik

Kompas.com - 30/08/2018, 19:28 WIB
Wisnubrata

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Karya-karya hebat seringkali lahir karena cinta. Dan itulah yang menjadi kisah lahirnya arloji REC yang merupakan wujud kecintaan dua orang pria terhadap mobil dan jam tangan.

Cerita berawal di suatu Jumat petang, ketika dua orang sahabat sejak kecil, Christian Felix Mygh dan Jonathan Kampstrup menghabiskan waktu di kota tempat tinggal mereka di Denmark.

Sambil menikmati minuman, topik yang tak lepas dari pembicaraan adalah mobil, jam tangan, dan wanita, hal yang memang sering jadi pembicaran para pria.

Namun seiring berjalannya malam, pembicaraan soal mobil dan jam tangan lebih mengemuka.

"Itu adalah dua hal yang lebih mereka pahami," ujar Thomas Dusinius Kronevald, yang belakangan menjadi salah satu karyawan pertama dan kini Chief Sales Officer REC Watch saat menceritakan awal berdirinya REC di Philosoph Boutique, Plaza Senayan, Kamis (29/8/2018).

Dalam obrolan itu muncul gagasan untuk menggabungkan dua benda kegemaran tersebut menjadi satu. Jam dalam sebuah mobil mungkin sudah biasa. Tapi mobil dalam sebuah jam tangan, itu adalah gagasan yang belum pernah terpikir sebelumnya.

"Mereka lalu bertekad membuat jam tangan yang beberapa komponennya didapatkan dari mobil-mobil yang mereka sukai, mulai dari Mini Cooper, Ford Mustang, hingga Porsche," papar Thomas.

REC P-51 menggunakan komponen Ford Mustang tahun 1966 di bagian dial, sehingga antara satu arloji dengan lainnya akan berbeda.Kompas.com/Wisnubrata REC P-51 menggunakan komponen Ford Mustang tahun 1966 di bagian dial, sehingga antara satu arloji dengan lainnya akan berbeda.
Tetapi ide tersebut tak semudah kata diwujudkan. Nama-nama besar di dunia jam tangan tidak gampang membukakan pintu untuk pendatang baru. Mereka kesulitan mencari partner untuk membuat jam pertamanya.

"Waktu itu kami akhirnya mencari mesin penggerak dari Jepang. Dan itu harganya mahal serta harus dibeli dalam jumlah banyak sekaligus. Kami sampai harus menjual apartemen dan makan pasta selama beberapa bulan. Tidak ada daging dan lainnya, hanya pasta untuk sarapan, makan siang, dan makan malam," cerita Thomas.

Baca juga: REC, Menyatukan Komponen Mobil Ikonik dalam Arloji

Punya cerita

Akhirnya pada bulan Februari tahun 2014, dua arloji seri pertama muncul, yakni Mark I dan Cooper. Mark I menggunakan logam yang diambil dari mobil Mini Cooper yang dijadikan top dial, sedangkan pada seri Cooper bagian mobil itu dipasang di caseback atau bagian belakang jam.

Tampil dengan desain unik menyerupai panel-panel pada dashboard mobil, koleksi pertama ini langsung menarik perhatian. Semua produksi awalnya terjual habis.

Berbekal dari kesuksesan itu, kedua sahabat itu lalu membuat seri selanjutnya, seperti koleksi P-51 yang menggunakan komponen Ford Mustang yang didaur ulang menjadi lempeng dial jam tangan pada tahun 2015, lalu Limited Edition P-51-04 yang hanya dibuat 250 unit dan segera ludes setelah peluncuran.

Nama P-51 sendiri mengingatkan kita pada pesawat tempur AS yang dipakai dalam Perang Dunia II, P-51 Mustang. Ternyata nama ini dipakai karena mobil Ford Mustang memang dirancang dengan inspirasi pesawat tersebut.

REC juga sengaja tidak masuk ke pasar yang memproduksi arloji masal karena bahan bakunya terbatas. Mereka lebih mengutamakan cerita dan desain di balik setiap karyanya.

"Semua jam tangan yang kami produksi memiliki cerita, seperti seri terbatas P-51 yang merupakan saudara sedarah Ford Mustang Raven Black tahun 1966 yang ditemukan di Swedia," ujar Thomas.

REC 901 yang menggunakan komponen asli Porsche 911 untuk bagian dialnyaKompas.com/Wisnubrata REC 901 yang menggunakan komponen asli Porsche 911 untuk bagian dialnya
Begitu juga dengan seri selanjutnya, 901 yang sebagian komponennya diambil dari sebuah Porsche 911, mobil ikonik yang saat ini harganya makin mahal.

Nomor 901 adalah seri yang tadinya akan dipakai Porsche untuk menamai mobil barunya di tahun 1964 dalam Paris Auto Salon. Tapi nomor itu sudah dipakai pabrikan lain, sehingga Porsche menggantinya dengan 911, angka yang kemudian menjadi keramat di dunia mobil.

Nah, agar pembeli bisa menelusuri sejarah jam tangannya, REC menyertakan story card yang dapat dipindai untuk membuka halaman berisi cerita soal mobil yang menjadi bagian arloji.

"Kami juga ingin membuat jam tangan dari mobil-mobil legendaris lain, seperti Aston Martin seperti yang dipakai James Bond. Tapi proyek terdekat justru kami ingin membuat jam tangan dari bagian pesawat tempur dari Inggris, Supermarine Spitfire," ujar Thomas.

Spitfire adalah pesawat peninggalan Perang dunia II yang begitu populer, namun sudah menjadi barang langka saat ini. Dalam voting yang dilakukan REC, banyak calon pembeli ingin memiliki jam tangan yang terkait dengan Spitfire dan ikut memiliki nilai historisnya.

Dan seperti kata para pendirinya, semua jam tangan yang mereka produksi punya cerita sendiri, sehingga pemiliknya tidak sekedar memakai penunjuk waktu, namun juga membawa kisah bersamanya.

Sebagian dari arloji yang jumlahnya terbatas itu bisa didapatkan di gerai jam tangan Red Army Watches dan Philosoph Boutique dengan harga antara Rp 18,5 juta dan Rp 19.9 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com