Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Celana Dalam "Pintar" dengan Piranti Bluetooth, untuk Apa?

Kompas.com - 03/09/2018, 17:09 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

“Sensor yang tertanam di dalam celana selanjutnya akan mengirimkan informasi nirkabel ke dalam aplikasi yang tertanam di ponsel."

"Selanjutnya aplikasi itu akan memberikan peringatan kepada si pasien untuk melakukan latihan dasar panggul (kegel)," sebut Pop.

Data yang terkumpul dapat digunakan untuk melacak perkembangan pasien, sekaligus menjadi dasar untuk melakukan langkah lanjutan pada penderita persoalan ini.

Ketika nanti penelitian NUH ini rampung, diharapkan para pasien sudah mampu menjadikan aplikasi tersebut sebagai bagian dari hidup mereka.

Data dari pantauan "celana dalam" itu dapat dipakai sebagai alat untuk mengambil tindakan perawatan, hingga mencapai kepulihan, demikian dikatakan Wu.

“Akan menjadi lebih mudah bagi pasien untuk berkomunikasi dengan dokter, dan semoga ini bisa mendorong mereka untuk lebih aktif melakukan terapi kegel lebih rutin."

"Hanya dengan tindakan itu para pasien akan mampu memperbaiki kondisi mereka," sambung Wu.

Dia menegaskan, pasien wajib melakukan pelvic floor exercises secara rutin untuk mempertahankan efek positif yang terjadi pada kondisi mereka.

Kegel umumnya disebut sebagai cara penanganan yang konservatif bagi mereka yang menderita persoalan kandung kemih.

Baca juga: Hati-hati, Pria Juga Bisa Kena Infeksi Kandung Kemih

Namun sesungguhnya, menyasar otot yang tepat dalam latihan yang dilakukan secara rutin, masih menjadi tantangan besar bagi para pasien.

Salah satu keuntungan yang didapat dengan penggunaan celana dalam "pintar" ini adalah memungkinkan penggunanya untuk melacak kemajuan mereka sendiri.

Ini akan menolong mereka untuk termotivasi melakukan kegel dengan lebih baik.

“Melakukan pelvic floor exercises selama 10 menit setiap hari selama 6-8 hari sungguh bukan merupakan hal yang mudah."

"Menjadi mampu memantau kemajuan yang telah oleh penderita itu sendiri, mungkin akan memacu mereka untuk lebih tertib dalam melakukan terapi tersebut," kata dia.

Sebuah penelitian di Singapura mengungkap, sebanyak lebih dari 40 persen perempuan dan lima persen lelaki di negeri itu, mengalami persoalan kandung kemih. 

The NUH Urology Centre saat ini mencatat, 120-150 pasien, setiap bulan datang dengan beragam keluhan masalah kemih.

Baca juga: Lelaki dengan Celana Dalam Boxer Punya Sperma Lebih Banyak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com