Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejujuran dan Pujian, "Titik Buta" Bos yang Bikin Anak Buah Pergi...

Kompas.com - 10/10/2018, 20:42 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Lalu, aspek keberanian mengakui kesalahan dari seorang pemimpin hanya mencapai angka 37 persen.

Sementara, hanya 36 persen pemimpin yang benar-benar menyediakan telinganya untuk mendengarkan anak buahnya.

Nah, tentang kejujuran, di Indonesia hanya 32 persen dari responden yang merasa pimpinannya jujur.

Jujur

Kejujuran pada diri sendiri maupun orang lain menjadi perilaku ‘titik buta’ yang memperoleh persentase paling kecil dibandingkan tiga perilaku lainnya.

Survei ini pun menunjukkan 11 persen karyawan di Indonesia merasa atasan mereka jarang atau tidak pernah bersikap jujur dan dapat dipercaya oleh orang lain.

Padahal, perilaku jujur seorang pemimpin ternyata mempengaruhi kinerja karyawan.

"Para pemimpin sebaiknya mengetahui dan mengatasi titik-titik buta mereka, dengan begitu karyawan akan merasa termotivasi dan terinspirasi dengan pekerjaan mereka," kata Joshua.

Disebutkan, pentingnya pemimpin yang jujur dan dapat dipercaya, terlihat dari meningkatnya motivasi hingga 41 kali lipat.

Baca juga: Penyebab Karyawan Kantoran Bakal Berumur Pendek

Sebaliknya, bila pemimpin di Indonesia jarang atau tidak pernah jujur dengan orang lain, 64 persen bawahannya akan mengundurkan diri dalam tempo satu tahun.

Hal itu menyangkut keandalan eksternal. Hal lainnya adalah keandalan internal. Ini mengacu pada pemimpin yang konsisten dalam berbicara dan bertindak.

Survei ini menunjukkan hanya 35 persen karyawan di Indonesia yang menilai pemimpin mereka konsisten dalam berbicara dan bertindak. Bahkan ada 10 persen yang meyakini pemimpin mereka tidak pernah konsisten.

Padahal, ketika pemimpin konsisten, karyawan akan 45 kali lebih termotivasi dalam pekerjaannya.  

Dari penelitian ini, Dale Carnegie menyimpulkan, sikap pemimpin yang memberi apresiasi dan pujian yang tulus, jujur dan berintegritas, berani mengakui kesalahan, serta mau mendengar, mampu memotivasi dan menginspirasi karyawan.

“Dengan menyadari adanya ‘titik-titik buta’ pemimpin dapat melihat dengan lebih baik kesenjangan antara perilaku aktual dan perilaku yang diharapkan oleh karyawan," kata Joshua.

Pemimpin yang bekerja aktif mengidentifikasi ‘titik-titik buta’ dan belajar mengatasinya memiliki potensi besar untuk mempengaruhi kepuasan kerja dari bawahan, serta dapat berinteraksi lebih baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com