Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bulls Syndicate", Berawal dari Hobi hingga "Disokong" Presiden Jokowi

Kompas.com - 07/11/2018, 17:30 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Mudah diterka. Pilihan Jokowi itu bak sokongan bagi kemasyuran Bulls Syndicate. Sebab, sejak dipakai Jokowi, peminat jaket itu meningkat hingga 100 persen.

"Sebenarnya, sejak dipakai Pak Jokowi bukan hanya peminat jaket itu yang tinggi. Produk kita yang lain pun juga melonjak peminatnya," ucap Adit.

Berawal dari hobi

Bulls Syndicate didirikan oleh pemuda asal Solo yang memiliki kecintaan pada kendaraan sepeda motor.

Maka tak heran jika label tersebut memang khusus memproduksi apparel motor.

"Jadi, owner Rown Division dan saya itu 'kan hobi motor. Terus, kita mikir ingin bikin dengan label yang lain dan konsep yang lain."

Baca juga: Jaket Merah Limited Edition Milik Jokowi Ternyata Ramah di Kantong

"Karena hobi motor ya, konsep produk yang kita pakai apparel motor," ucap Adit.

Adit mengaku tak pernah menghitung modal yang dipakai untuk mendirikan label tersebut.

"Kami mendirikan label ini memang hanya untuk hobi, kalau sampai, yah, katakanlah balik modal, itu bonus," ucap dia.

Pemuda asal Solo itu mengaku berkat Jokowi angka penjualan melonjak tajam.

Bahkan, lonjakan peminat tak hanya datang untuk produk jaket yang dipakai orang nomor satu di Indonesia itu.

"Saat mendirikan Bulls Syndicate memang nggak ngitung modal. Karena dari dulu sudah usaha di bidang fesyen, jadi mau bikin jaket, kaus, atau apa pun itu ya tinggal bikin saja," ucap Adit.

Bulls Syndicate

Label Bulls Syndicate seringkali diduga berafiliasi dengan partai politik. Padahal, label ini sama sekali tak berafiliasi dengan partai politik mana pun.

"Kata Syndicate itu artinya 'kan sindikat, orang-orang sering mengartikannya negatif," tambah Adit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com