Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/11/2018, 11:37 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

"Saya juga suka bersepeda. Bahkan, pernah bersepeda sejauh 75 kilometer," ungkapnya.

Apa yang telah diraih oleh Gucir tak lain juga berkat jerih payah sang guru yang bernama Mujiyono.

Baca juga: Rute Borobudur Marathon 2018 Kantongi Sertifikat Internasional

Sayangnya, orang yang berjasa dalam hidupnya itu meninggal di tahun 2012.

"Dia yang melatih saya berlari sampai menjadi atlet. Dia pelari yang hebat," kenangnya.

Agar selalu tampil maksimal dalam setiap perlombaan yang ia ikuti, Gucir tak pernah lelah untuk berlatih lari hampir setiap hari.

Baginya, kerja keras adalah upaya untuk menembus keterbatasan dalam hidupnya.

Tak cuma Gucir

Gucir bukan satu-satunya atlet yang memiliki keterbatasan, Yudi, yang merupakan kawan Gucir juga turut menyemarakan perhelatan lomba lari tahunan ini.

Pria yang memiliki kondisi yang sama dengan Gucir ini mengaku masih belum profesional sebagai atlet lari.

"Saya baru tahun 2016 mulai mencoba ikut perlombaan," ungkapnya.

Baca juga: Borobudur Marathon 2018, 16 Mobil Ambulans Siap Sedia

Berbeda dengan Gucir, pria 39 tahun itu mengaku tak memiliki pelatih khusus, dan lalu berlatih secara otodidak.

"Saya tidak punya guru, hanya komunitas tunarungu saja," akunya.

Yudi menyebut, komunitas yang mewadahinya itu bernama Komunitas Deaf, yang diketuai oleh seorang pria bernama Chandra.

"Biasanya, saya berlatih lari setiap hari minggu. Yah, berkat komunitas itu, saya menjadi percaya diri untuk terus berkarya dan berprestasi," ungkap Yudi.

Semangat Gucir dan Yudi memang patut diapresiasi. Mereka seolah mengajari kita agar tetap semangat untuk berprestasi dan berkarya meski hidupnya diselimuti dengan keterbatasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com