BALI, KOMPAS.com - Tahukah kamu di mana gerai Starbucks terbesar di Asia Tenggara? Ternyata bukan di Jakarta, Singapura, atau Kuala Lumpur. Tapi di Sunset Road, Bali!
Ya, perusahaan asal Seattle itu membuka gerai unik yang disebut Starbucks Coffee Sanctuary atau Starbucks Reserve Dewata.
Gerai ini didesain sebagai penghormatan terhadap peran penting Indonesia, negara penghasil kopi Arabika keempat terbesar di dunia. Starbucks sendiri sudah memakai kopi Sumatra dalam daftar minuman Starbucks sejak 1971, disusul kopi-kopi lain dari berbagai tempat di Indonesia.
“Kami mulai memakai kopi Indonesia sejak lebih dari empat dekade lalu dan kami selalu terkesan oleh rasa kebersamaan dan ketelitian terhadap setiap tahap pemrosesan kopi,” ujar Kevin Johnson, CEO Starbucks Coffee Company, saat meresmikan Starbucks Dewata pada Sabtu (12/1/2019).
Tidak seperti gerai Starbucks lain, di sini kita bisa belajar bagaimana kopi dibuat, mulai dari penanaman pohon kopi, panen, pengolahan, pemanggangan, hingga disajikan.
Dari lobby, pengunjung akan disambut pohon-pohon kopi Arabika yang dinaungi lamtoro, berbatas mural yang melukiskan petani-petani sedang memanen biji kopi. Berjalan ke arah pintu masuk, ada hamparan biji kopi yang dibentuk dalam formasi yang rapi seolah sedang dijemur.
Di bagian dalam ada interactive video wall berisi informasi bagaimana kopi ditanam, diproses, dipanggang, dikirim dan diseduh. Uniknya, masing-masing layar peraga itu bisa kita jalankan dengan menekan atau memutar tombol dengan cara yang benar.
Misalnya untuk penanaman kopi, disediakan tiga tombol berbentuk biji kopi. Namun layar hanya akan berfungsi bila tombol yang kita pencet sesuai dengan warna biji kopi yang baik.
Lalu untuk layar pemanenan kopi, baru berfungsi bila buah kopi yang merupakan tombolnya kita putar, bukan dipencet atau ditarik. Alasannya, memanen buah kopi yang benar adalah dengan cara memutarnya.
Di lantai dua, ada tempat pembibitan kopi yang beratapkan panel kaca sehingga kita serasa berada di tempat terbuka. Di tempat ini, kita dapat melihat tahap awal dalam perjalanan kopi dari benih hingga menjadi bibit yang siap ditanam di kebun.
Di sebelah ruang pembibitan, terdapat ruang untuk mencicipi kopi. Di sini kita dapat menikmati kopi sebagaimana ahli-ahli kopi, tanpa menggunakan saringan – hanya kopi dan air – sehingga keunikan cita rasa kopi pada masing-masing cangkir dapat jelas terasa.
Warna Nusantara
Interior gerai misalnya, terinspirasi rumah tradisional Bali yang memiliki ruangan-ruangan yang saling terhubung, berbeda dengan gerai Starbucks umumnya yang berupa satu ruangan luas. Ruangan-ruangan ini memberi suasana rumah yang memiliki tema kopi.
"Interior gerai ini didesain para pengrajin dan seniman lokal untuk menceritakan kisah kopi di Indonesia," ujar Anthony Cottan, director, Starbucks Indonesia, PT Sari Coffee Indonesia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.