Mencicipi "Menu-nya" Presiden Jokowi di Sambara Resto...

BANDUNG, KOMPAS.com – Bukan Presiden Joko Widodo namanya jika dalam banyak kegiatannya ke daerah tak meninggalkan kesan, atau bahkan menciptakan tren.

Sederet produsen sepatu dan beragam jaket sudah merasakan bagaimana dampak pilihan Presiden menjadi tren dan berimbas pada penjualan mereka. 

Nah, ternyata hal itu tak melulu dialami oleh industri fesyen saja. Sambara Resto pun sampai menciptakan paket menu yang diberi nama "Presiden".

Alasannya, ya tak lain karena sederet menu dalam paket itu adalah makanan yang disantap Presiden Jokowi saat belum lama ini singgah di Bandung.

“Pak Jokowi makan di sini sekitar 30 menit. Beliau menikmati makanannya dan memberikan respons positif.”

Begitu kata Corporate Executive Chef Sambara Resto, Dandi Sumaryandi.

Baca juga: Cerita Presiden Jokowi dan Sepatu Murah Harga Rp 2,5 Juta...

Menu Presiden terdiri dari lima jenis makanan, yakni sup iga, ikan patin bakar bumbu, cumi bertepung, kailan dua rasa, dan ayam kremes.

Dandi menjelaskan, sebenarnya Sambara menawarkan banyak menu kepada tim Paspampres yang mengurus perjalanan Kepala Negara.

Dari sekian banyak alternatif, yang dipilih kelima menu tersebut, meskipun menu lain yang ditawarkan pun telah lulus uji tim dokter kepresidenan.

Berikut ini kesan yang didapat dari dua makanan dalam Menu Presiden, saat Kompas.com singgah ke Sambara Resto.

Ikan patin bakar bumbu

KOMPAS.com/RENI SUSANTI Ikan Patin Bakar Bambu merupakan satu dari lima makanan menu presiden di Sambara Resto.

Dandi menjelaskan, kelima menu tersebut memiliki keunikan tersendiri dibanding menu sejenis di tempat lain.

Terutama andalah resto yang juga ada di Jalan Cipete Raya, Jakarta Selatan ini adalah ikan patin bakar bumbu.

Di mulai dari tampilannya. Berselimut daun pisang yang dibakar, ikan patin disajikan di atas piring bambu.

Di atasnya terdapat berbagai rempah dan sayuran beragam warna, membuat sajian terlihat unik dan cantik.

Selain tampilan yang menggugah selera, perpaduan wangi rempah yang kuat bercampur dengan wangi bambu dan ikan bakar menjadi kekhasan tersendiri.

Baca juga: Kala Prabowo Puji Jaket Bomber Timses Jokowi…

Begitu dicicipi, rasa ikan patin yang tidak biasa langsung terasa di lidah. Amis dari ikan sama sekali hilang, berganti rasa gurih dari perpaduan rempah yang kuat.

Dandi mengatakan, rempah memang menjadi kekuatan dari Sambara Resto. Seperti dalam ikan patin bakar bambu ini.

Dandi lalu menceritakan cara mengolah makanan yang satu ini.

Setelah ikan berukuran 400-500 gram dibersihkan, patin direndam dengan bumbu rempah. Kemudian ikan ditaburi rempah, dibungkus daun pisang, dan dipepes hingga empuk.

Seusai dipepes, ikan kembali ditaburi rempah, kemudian dimasukkan ke dalam bambu dan dibakar dengan api kecil selama 40-45 menit.

Sebab, jika terlalu besar, api akan membakar hilang bambunya.

Selain itu, pengolahan pepes, dan cara membakar yang lama yang membuat rempah meresap ke dalam ikan.

Ada pun rempah yang digunakan merupakan bumbu khas Indonesia. Ada lengkuas, cabe merah, bawah merah putih, tomat, garam, mercica, jeruk nipis, daun sereh, jahe, dan lainnya.

“Setelah ada pemesan, baru ikan yang telah dibakar dipindahkan ke piring bambu tadi. Bisa saja disajikan dengan bambu yang dibakar, namun khawatir belepotan, dan masih ada sisa apinya,” ucap Dandi.

Kailan dua rasa

KOMPAS.com/RENI SUSANTI Kailan 2 Rasa merupakan satu dari lima makanan menu presiden di Sambara Resto.

Ini adalah menu sayuran yang disajikan dengan dua cara, yakni basah dan kering.

Basah karena diberi saus jamur sehingga memberikan rasa manis. Kemudian kering karena disajikan krispi dan condong ke rasa gurih.

“Menu lainnya seperti ayam krispi dan sop iga, hampir sama dengan yang lain, bedanya rasa rempah di kita lebih kuat,” ungkap Dandi.

Untuk harga, sop iga dijual Rp 65.000, ikan patin bakar bambu Rp 52.000, cumi bertepung Rp 34.000, kailan 2 rasa Rp 22.000, dan ayam kremes Rp 30.000.

Tentu saja, harga tersebut belum termasuk pajak.

“Paket tersebut bisa dibeli per satuan di Sambara yang ada di beberapa daerah di Indonesia,” kata Dandi lagi.