Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sackai Bags, Tas Kanvas "Handmade" yang Dibuat dengan "Happy"...

Kompas.com - 22/01/2019, 07:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Kerja "happy"

Rasa senang rupanya menjadi salah satu bahan bakar keberlangsungan bisnis mereka.

Presi menilai, sesuatu yang dikerjakan dengan senang hati pasti akan menghasilkan hasil yang baik dengan kualitas yang terperhatikan pula.

"Basically, kami berjalan atas kesenangan. Artinya, kerja kreatif itu kami happy melakukan ini, setelah bikin (tipe) ini apa lagi ya, lalu lihat-lihat desain, punya inspirasi, bikin ini itu, ya kami bikin," kata Presi.

Bahkan, Sackai Bags tidak punya target rutin khusus untuk meluncurkan koleksi-koleksi baru.

Terkadang, mereka justru diingatkan dengan stok barang yang sudah menipis.

"Kalau itu (pekerjaan) didasari sesuatu yang bikin senang, bukan soal hitungan kalkulatif dapat berapa, itu beres. Dapatnya apa itu nanti bonus," sahut Toto.

Mereka merasa terbantu dengan pesatnya perkembangan media sosial. Sehingga tanpa membuka toko, mereka bisa memasarkan produk, bahkan hingga ke mancanegara.

Tas kreasi pasangan ini sudah pernah dikirim ke Amerika Serikat dan Kanada.

Saat ini, Sackai Bags juga bisa ditemui secara offline di Alun-Alun Grand Indonesia, art space and Galery Salihara, Plaza Bali duty free di terminal 3 Soekarno-Hatta, dan dalam waktu dekat hadir di Kempinski Bali.

Dukungan penuh dari orang-orang sekitar juga membuat mereka semakin semangat menjalani bisnis ini.

Tak hanya melalui respons positif, berbagai kritik membangun juga seringkali mereka dapatkan.

“Sampai sejauh ini kami bisa jalan ya berkat lingkungan juga. Jadi kami percaya, apa yang kita kerjakan atas dasar kesenangan, teman-teman juga banyak yang merespons dengan baik, ya sudah kami jalani,” sambung Toto.

Ke depannya, baik Presi maupun Toto berharap Sackai Bags bisa semakin memperluas pasarnya, baik melalui investasi maupun lewat cara yang saat ini sudah mereka terapkan.

Hanya saja, mereka akan berusaha agar konsep dasar label mereka tidak hilang meski ada perluasan pasar.

Baca juga: Tak Perlu Banyak Hal untuk Jadi Kreatif, Cukup Lakukan Ini

“Bahwa ini adalah pekerjaan kreatif, kraft, kerjaan yang sumbernya harus banyak orang yang bekerja itu dengan senang,” ucap Toto.

Kesiapan untuk menjalankan bisnis yang lebih besar juga menjadi tantangan tersendiri bagi mereka.

Mulai dari membaca kebutuhan pasar yang lebih luas hingga mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan.

“Sekarang tergantung dari kesiapan kami juga akan bisnis besar itu sendiri. Sejauh ini kan kami bekerja dan mengembangkan sendiri."

"Ada teman yang bilang, 'lo sekarang lagi enak-enaknya kalau besar nanti kaga bisa ngapa-ngapain, pusingg'."

"Jadi kami menikmati saja proses yang sekarang ini,” sambung Presi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com