"Itu, Rp 3,8 juta om," kata salah satu reseller yang membanderol sepatu Air Jordan 1 Mid pine-green.
Baca juga: Air Jordan 1 Nigel Sylvester Versi Ini Dibanderol Rp 41,7 Juta
Bahkan, di gerai lain ada yang membanderol sepatu yang sama dengan harga Rp 6 juta. "Ya, masih boleh nego-lah," kata penjualnya.
Sementara, ada pula yang menjual Air Jordan 1 Mid SE "Orange Team" dengan harga mulai Rp 2,5 juta.
Menggunakan kata "mulai", karena harga berbeda sesuai dengan nomor sepatu yang diinginkan.
Penjualan varian Air Jordan 1 mid tersebut hanya contoh kecil dari fenomena harga "gila" koleksi sneakers.
Bahkan ada koleksi yang dijual hingga harga puluhan juta rupiah, jauh melampaui harga retail-nya. Dan, fenomena ini menjadi seperti lazim terjadi.
Raymond -punggawa grup hip-hop Sweet Martabak mengaku mengamati juga fenomena itu.
"Biasanya karena limited/edisi terbatas dari releasean sneakers itu, alias gak release dalam jumlah banyak," kata Raymond.
Kendati demikian, Raymond yang kini memiliki tak kurang dari 300 pasang sepatu Air Jordan, mengaku nyaris tak pernah membeli di atas harga retail.
Baca juga: Terjadi Lagi Aksi Saling Pukul Saat Rilis Air Jordan 1 Origin Story
"Gue tim retail, ha ha ha... Alasan gue beli di atas (harga) ritel karena emang kepengen banget sama sneakers itu, dan gak release di Indonesia. Jadi mau gak mau, terpaksa harus beli dari reseller," kata dia.
Sementara, khusus untuk fenomena Air Jordan 1 di Indonesia, Raymond memiliki pandangan tersendiri. Varian ini tak bisa disebut "terbatas" karena diproduksi massal secara global.
"Enggak tahu kenapa, orang Indonesia suka banget sama Jordan 1. Release-an apa aja Jordan 1 sold out."
"Padahal, di luaran, kayak di Hongkong, Singapura, Jepang, itu masih standing on the rack Jordan 1 mid itu," cetus dia.
Dari pengamatan itu, Raymond meyakini, kuatnya kemampuan membeli -meski dengan harga yang melambung tinggi, terjadi karena faktor hype dan selera pasar di negara yang bersangkutan.
Maka tak heran, para reseller dengan percaya diri memasang harga sesuai "feeling"' mereka, karena tahu ada selera pasar yang menyambutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram