Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/03/2019, 05:05 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Namun, dia menambahkan, wanita lebih cenderung melakukan diet yo-yo daripada pria dan karena itu, wanita lebih rentan terhadap efek diet ini.

"Selain itu, fase kehidupan seperti kehamilan dan transisi menuju menopause membuat wanita lebih mungkin untuk mengalami kenaikan berat badan saat usia dewasa," kata Aggarwal.

Inilah yang membuat mereka berisiko tinggi mengalami efek diet yo-yo.

"Saya pikir penelitian kami menyoroti pentingnya mencoba mencapai berat badan yang sehat secara berkelanjutan, dan yang bisa menjadi gaya hidup daripada diet yang hanya bermanfaa untuk jangka pendek," kata Aggarwal.

Ia menyarankan untuk membuat perubahan kecil dan fokus pada penurunan berat badan sederhana jika diperlukan.

Kita juga bisa hanya sekadar mencegah kenaikan berat badan lebih lanjut untuk menurunkan risiko kardiovaskular.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com